Pria keturunan Yahudi ini memang telah malang melintang di jagat teknologi. Dia pernah bergabung ke Apple dan Microsoft sebelum membuat cikal bakal Android yang akhirnya diakuisisi Google. Dan rupanya ada cerita soal Android ternyata pernah ditolak Samsung.
Baca juga: 10 Ponsel Unik Android |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Hobi Gadget Sejak Belia
Foto: istimewa
|
Andy Rubin lahir pada tahun 1963. Sejak kecil, dia sudah akrab dengan bermacam perangkat teknologi. Sebab, ayahnya yang seorang psikolog menggemari teknologi.
Andy menghabiskan masa kecilnya di wilayah Chappaqua, New York. Ia kemudian masuk ke universitas Utica College mengambil jurusan ilmu komputer dan lulus pada tahun 1986.
Pekerjaan pertamanya adalah di perusahaan sistem optik Carl Zeiss AG. Di sini, Rubin ditempatkan di divisi robotika, salah satu bidang yang paling disukainya.
Ketika itu, Rubin tampaknya sudah merasa mantap mengambil jalur karir di bidang robotika yang menjanjikan. Namun nasib mengubah hal tersebut.
Baca juga: Deretan Gadget yang Dianggap Produk Gagal |
2. Bergabung ke Apple
Foto: GettyImages
|
Andy menolong Caswell saat dia sedang bertengkar dengan pacarnya dan menawarinya penginapan. Sebagai tanda balas jasa, Caswell menawari pekerjaan di Apple pada Rubin.
Rubin pun mengiyakan tawaran Caswell dan bergabung menjadi teknisi Apple sejak 1989. Saat itu, Steve Jobs sang pendiri Apple sudah tidak lagi di sana dan Apple dipimpin oleh CEO John Sculley.
Pada tahun 1990, Apple membuat divisi baru bernama General Magic dan Rubin membantu pengembangan perusahaan ini. General Magic mengembangkan perangkat mobile, salah satunya sistem operasi bernama Magic Cap.
Namun sayangnya, General Magic tidak begitu sukses. Para pekerjanya banyak yang pergi dan beberapa di antaranya mendirikan perusahaan baru bernama Artemis Research yang membuat produk bernama WebTV.
Artemis kemudian diakuisisi Microsoft dan Rubin turut bergabung ke raksasa software itu pada tahun 1997. Namun Rubin memutuskan keluar dari Microsoft pada tahun 1999.
3. Bikin Smartphone Canggih
Foto: istimewa
|
Danger Hiptop dipasarkan operator T Mobile di Amerika Serikat dengan nama Danger Sidekick. Perangkat ini adalah semacam smartphone yang sudah terbilang canggih pada zamannya.
Danger Sidekick merupakan pengakses data dengan kemampuan telepon, kala itu umum disebut sebagai PDA. Akan tetapi ketika itu, PDA sedang kehilangan minat dari pasar. Namun, Rubin menegaskan bahwa Sidekick bukanlah PDA.
Baca juga: Ponsel-ponsel Jadul Saat Android Baru Lahir |
"Seharusnya, orang-orang bukannya bertanya apakah ini PDA atau ponsel. Seharusnya mereka bertanya, apakah ini platform untuk pengembang pihak ketiga? Ini adalah sesuatu yang baru. Untuk kali pertama sebuah ponsel dijadikan platform untuk pengembang pihak ketiga," kata Rubin.
Danger cukup sukses dan kemudian dibeli oleh Microsoft bersama para karyawannya. Namun Rubin kembali merasa tidak betah dan meninggalkan perusahaan itu pada tahun 2003. Untuk kemudian mendirikan Android.
4. Cikal Bakal Android
Foto: Getty Images
|
Meskipun didirikan oleh orang-orang yang sudah sangat berpengalaman di industri mobile, Android tidak langsung sukses. Beruntung, ada seorang teman Rubin bernama Steve Perlman yang menyuntik dana senlai USD 10 ribu kala perusahaan ini sedang kepayahan.
Rubin tidak kurang akal karena mengetahui benar potensi besar Android. Ia pun mendekati Larry Page, pendiri Google. Keduanya bertemu pada tahun 2005 di kantor pusat Google.
Pertemuan ini bukan yang pertama. Mereka telah berjumpa tiga tahun sebelumnya, ketika Rubin akan merilis smartphone Sidekick yang memakai mesin cari default Google. Kala itu, Google belum begitu meraksasa.
Hubungan baik itu terus berjalan dan Rubin lah yang mengajak bertemu Larry Page. Rubin berniat untuk memamerkan Android.
Rubin kemudian berpresentasi pada Page bahwa ponsel semakin menuai popularitas. Namun sayangnya, industri mobile terjebak pada sistem yang tertutup.
Rubin merasa punya solusi dengan Android, platform mobile open source yang bisa diinstal semua vendor ponsel. Android dikatakannya punya spirit Linux tapi ia yakin nantinya akan sepopuler Windows.
5. Android Dipinang Google
Foto: istimewa
|
Page pun memegang prototipe itu. Ia tahu bahwa komputer PC lambat laun akan kehilangan popularitas digantikan perangkat mobile. Namun Page berpikir ponsel masih kurang powerful dan softwarenya berbeda-beda. Iklan dan layanan Google bisa jadi akan tampil tidak bagus di ponsel.
Namun apa yang ditakutkan Page adalah ranah mobile nantinya akan dikuasai pesaing beratnya, Microsoft. Kala itu, Windows Mobile sedang tumbuh pesat. Page pun ingin bertindak cepat untuk mencegah kemungkinan tersebut.
Ide Rubin pun menarik perhatian Page. Malah ia akhirnya memutuskan tidak sekadar mendukung, namun ingin membeli Android secara keseluruhan. Rubin pun terkejut, namun jelas merasa sangat senang.
Jadilah Google meminang Android pada bulan Juli 2005, diestimasi harganya sekitar USD 50 juta. Rubin pun senang dengan kesuksesan Android hingga memikat Google.
"Saya mengagumi apa yang sudah kami capai dalam waktu yang tidak begitu lama dan tetap bergairah dengan kekuatan ide yang sederhana dan berbagi sebuah platform open source yang tersedia gratis bagi setiap orang, untuk mentransformasi komputasi bagi semua," kata Rubin suatu ketika.
6. Sempat Ditolak Samsung
Foto: istimewa
|
Pada tahun 2004, Rubin mulai mencari investor proyek Android. Nah, sebelum ditawarkan pada Google, Rubin kabarnya lebih dulu mendekati Samsung. Samsung sebagai produsen elektronik terkemuka dinilai cocok mengembangkan Android.
Dalam sebuah buku baru tentang Google dan Apple, "Dogfight: How Apple and Google Went to War and Started a Revolution" , diungkap bahwa Rubin bersama tim Android terbang ke markas Samsung di Korea Selatan. Namun Samsung tidak berminat, malah ketika itu terkesan meremehkan Android.
"Anda dan tim seperti apa yang akan menciptakan hal ini? Anda hanya punya enam orang. Apakah Anda mabuk? Pada dasarnya itulah yang mereka katakan," kata Rubin.
"Itu terjadi dua minggu sebelum kami diakuisisi oleh Google," tambah Rubin dalam buku tersebut.
Pada awal 2005, Google mau mengakuisisi Android senilai USD 50 juta. Android akhirnya sukses menjadi sistem operasi smartphone terpopuler di dunia. Dan Samsung, meski pernah menolak Android, kini menjadi produsen ponsel Android terbesar sejagat.
8. Sukses Besar Android
Foto: istimewa
|
Sesudah HTC G1, vendor lain seperti LG, Motorola dan Samsung menyusul dengan memperkenalkan handset Android pertamanya. Diikuti kemudian oleh Sony. Beberapa merek berhasil menuai popularitas besar.
Seperti model Droid yang sukses membangkitkan Motorola dari keterpurukan. Namun tak disangka, Samsung yang pada akhirnya sukses besar mengadopsi Android, terutama mulai seri Galaxy S yang diperkenalkan tahun 2010.
Saat ini, Android menjadi OS terpopuler di dunia. Rubin berperan besar dalam kesuksesan itu di mana ia menjabat sebagai Senior Vice President of Mobile and Digital Content kala Android diakuisisi Google. Andy memutuskan keluar dari Google di tahun 2014 karena ingin menciptakan perusahaan sendiri.
Baca juga: Gaya Santai Para Bos Teknologi Kaosan |
"Saya mengharapkan yang terbaik untuk Andy pada kiprah selanjutnya. Dengan Android dia telah menciptakan sesuatu yang sungguh luar biasa, dengan jumlah pengguna tembus miliaran. Terima kasih," kata CEO Google, Larry Page.
Andy kembali ke jagat teknologi dengan melahirkan smartphone canggih bernama Essential. Sayang meski canggih dan desainnya keren, ponsel Essential kurang laku di pasaran terkait beberapa faktor. Misalnya peredarannya yang terbatas.