Strategi itu antara lain dengan menambah kapasitas untuk produksi ponsel di segmen menengah. Produksi ini dilakukan Asus di pabrik PT Satnusa Persada di Batam, Kepulauan Riau yang selama ini sudah digandengnya.
"Kita kerjasama dengan Satnusa perbanyak produksi (ponsel) yang harganya lebih terjangkau. Pertama-pertama Asus di Indonesia kan orang taunya spesifikasi bagus harga terjangkau. Sejak Zenfone 3 dan 4 harganya mulai masuk ke segmen premium high end. Kita akan banyak fokus di sana," kata Head of Public Relations Asus Indonesia Muhammad Firman, saat acara kunjungan ke pabrik Asus di Batam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Lima Merek Smartphone Penguasa Indonesia |
Hal kedua yang akan dilakukan Asus adalah menggenjot penjualan di jalur online dengan menggandeng e-commerce. Asus melihat bahwa trennya saat ini, konsumen membeli ponsel secara online.
"Jadi memang segmen e-commerce ini sebelumnya kita belum banyak. Dulu masih banyak fokus di offline channel, ke toko-toko tradisional di Roxy dan sebagainya. Belum banyak aktif di online e-commerce," ungkap Firman.
Upaya ini segera dimulai Asus dalam waktu dekat, saat merilis ponsel teranyarnya yang dijadwalkan hadir di pekan depan. Namun Asus masih belum mau mengungkap detail perilisan ponsel tersebut dan e-commerce yang akan digandengnya sebagai distributor eksklusif.
Meski akan banyak fokus di segmen menengah, bukan berarti Asus sepenuhnya meninggalkan pasar high end. Disebutkan Firman, Asus akan tetap menggarap pasar ponsel premium.
"Kita tetap akan punya versi mid-high (menengah ke atas), tapi dari jumlah produksi kita akan banyak fokus di mid (segmen menengah)," tutupnya. (rns/rns)