Infinix baru saja menunjuk PT Adi Reka Mandiri (ARM) sebagai vendor lokal yang akan merakit salah satu smartphone andalannya, yaitu Hot S3 X573. Untuk itu, produsen ponsel asal Hong Kong ini membuka kesempatan bagi para media dan influencer dalam mengunjungi pabrik milik ARM.
![]() |
Khusus untuk acara tersebut, pihak ARM meliburkan dua dari empat lini produksi yang sudah dapat beroperasi. Rencananya, akan ada delapan lini yang dapat berjalan ke depannya. Selain itu, laju produksi pun disesuaikan agar dapat didokumentasikan dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada proses produksi awal, pemasangan setiap bagian, mulai dari kamera, speaker, hingga tombol-tombol di bodi ponsel tersebut dilakukan langsung oleh tangan manusia. Sejumlah tes terhadap audio dan fungsi lain Hot S3 pun juga dikerjakan oleh para pekerja yang berjumlah sekitar 40 orang tiap lini produksi.
Meski begitu, bukan berarti pembuatan Hot S3 tidak menggunakan mesin sama sekali. Masih terdapat sejumlah mesin sederhana untuk membantu para pekerja seperti dalam mencetak serta memeriksa label IMEI.
![]() |
Lalu, pasca semua bagian selesai dipasang, maka ponsel tersebut akan 'berhadapan' dengan mesin yang lebih canggih. Laboratorium Office of Quality Assurance (OQA) adalah ruangan yang menyimpan sejumlah mesin tersebut.
Di dalam ruangan tersebut, Hot S3 akan melewati vibration test. Dalam tes ini, ponsel tersebut akan diguncangkan oleh mesin dengan cukup kencang selama kurang lebih satu jam.
Baca juga: Infinix Ikutan Bikin Ponsel Mirip iPhone X |
Setelahnya, ponsel tersebut akan diisi dayanya terus menerus sekitar tujuh jam lamanya, sembari menjalankan berbagai aplikasi. Kemudian, Hot S3 akan 'dipanggang' selama kurang lebih 98 jam.
Deretan tes tersebut dilakukan untuk menguji ketahanan Hot S3 dalam menghadapi berbagai situasi, seperti guncangan dan panas sekaligus performa dari ponsel itu sendiri. Setelah semua ujian selesai dilewati, serta memastikan semua fungsi berjalan baim, barulah Hot S3 masuk ke proses pengemasan yang dilakukan oleh tangan manusia.
Dengan sumber daya yang dimilikinya saat ini, ARM sanggup memproduksi 700 unit Hot S3 per shift tiap harinya. Satu shift sendiri berkisar selama 7,5 jam sehari, dengan tiap pekerja bekerja selama 22 hari per bulan.
![]() |
Berdasarkan keterangan dari Indramawan, R&D Manager ARM, pabrik dari perusahaan manufaktur tersebut dapat menjalani dua hingga tiga shift dalam sehari, dengan menyesuaikan kebutuhan Infinix.
Selain Infinix, ARM juga bertanggung jawab dalam memproduksi ponsel dari vendor lain, seperti LG, BlackBerry, Smartfren, hingga Leagoo. Lalu, mereka juga berkolaborasi dengan perusahaan teknologi lain seperti ZTE dan TCL.
Diperkirakan, jika keseluruhan delapan lini produksi dapat beroperasi nanti, ARM akan mampu membuat sekitar 528 ribu unit produk tiap bulannya. Angka tersebut berdasarkan perhitungan jika ARM menjalankan dua shift setiap harinya. (rns/rns)