Mengintip Proses Produksi Infinix Hot S3
Hide Ads

Mengintip Proses Produksi Infinix Hot S3

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Selasa, 20 Mar 2018 20:30 WIB
Proses pembuatan ponsel Infinix (Foto: Muhamad Imron Rosyadi/detikINET)
Jakarta - Produsen ponsel asal Hong Kong, Infinix, memutuskan untuk berani buka-bukaan mengenai proses pembuatan salah satu ponsel andalannya, yaitu Hot S3, yang produksinya dijalankan langsung di Indonesia.

Infinix baru saja menunjuk PT Adi Reka Mandiri (ARM) sebagai vendor lokal yang akan merakit salah satu smartphone andalannya, yaitu Hot S3 X573. Untuk itu, produsen ponsel asal Hong Kong ini membuka kesempatan bagi para media dan influencer dalam mengunjungi pabrik milik ARM.

Mengintip Proses Produksi Infinix Hot S3Pabrik ponsel Infinix berlokasi di Cikarang (Foto: Muhamad Imron Rosyadi/detikINET)

Khusus untuk acara tersebut, pihak ARM meliburkan dua dari empat lini produksi yang sudah dapat beroperasi. Rencananya, akan ada delapan lini yang dapat berjalan ke depannya. Selain itu, laju produksi pun disesuaikan agar dapat didokumentasikan dengan baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di dalam pabrik yang bertempat di Cikarang itu, detikINET berkesempatan untuk melihat secara langsung proses pembuatan Hot S3. Demi alasan keamanan, setiap pengunjung harus mengenakan pakaian khusus dan dilarang menyentuh apa pun tanpa mengenakan sarung tangan yang telah disediakan.



Pada proses produksi awal, pemasangan setiap bagian, mulai dari kamera, speaker, hingga tombol-tombol di bodi ponsel tersebut dilakukan langsung oleh tangan manusia. Sejumlah tes terhadap audio dan fungsi lain Hot S3 pun juga dikerjakan oleh para pekerja yang berjumlah sekitar 40 orang tiap lini produksi.

Meski begitu, bukan berarti pembuatan Hot S3 tidak menggunakan mesin sama sekali. Masih terdapat sejumlah mesin sederhana untuk membantu para pekerja seperti dalam mencetak serta memeriksa label IMEI.

Mengintip Proses Produksi Infinix Hot S3Deretan tes dilakukan untuk menguji ketahanan ponsel (Foto: Muhamad Imron Rosyadi/detikINET)


Lalu, pasca semua bagian selesai dipasang, maka ponsel tersebut akan 'berhadapan' dengan mesin yang lebih canggih. Laboratorium Office of Quality Assurance (OQA) adalah ruangan yang menyimpan sejumlah mesin tersebut.

Di dalam ruangan tersebut, Hot S3 akan melewati vibration test. Dalam tes ini, ponsel tersebut akan diguncangkan oleh mesin dengan cukup kencang selama kurang lebih satu jam.



Setelahnya, ponsel tersebut akan diisi dayanya terus menerus sekitar tujuh jam lamanya, sembari menjalankan berbagai aplikasi. Kemudian, Hot S3 akan 'dipanggang' selama kurang lebih 98 jam.

Deretan tes tersebut dilakukan untuk menguji ketahanan Hot S3 dalam menghadapi berbagai situasi, seperti guncangan dan panas sekaligus performa dari ponsel itu sendiri. Setelah semua ujian selesai dilewati, serta memastikan semua fungsi berjalan baim, barulah Hot S3 masuk ke proses pengemasan yang dilakukan oleh tangan manusia.

Dengan sumber daya yang dimilikinya saat ini, ARM sanggup memproduksi 700 unit Hot S3 per shift tiap harinya. Satu shift sendiri berkisar selama 7,5 jam sehari, dengan tiap pekerja bekerja selama 22 hari per bulan.

Mengintip Proses Produksi Infinix Hot S3Pemasangan setiap bagian ponsel dilakukan langsung oleh tangan manusia (Foto: Muhamad Imron Rosyadi/detikINET)


Berdasarkan keterangan dari Indramawan, R&D Manager ARM, pabrik dari perusahaan manufaktur tersebut dapat menjalani dua hingga tiga shift dalam sehari, dengan menyesuaikan kebutuhan Infinix.

Selain Infinix, ARM juga bertanggung jawab dalam memproduksi ponsel dari vendor lain, seperti LG, BlackBerry, Smartfren, hingga Leagoo. Lalu, mereka juga berkolaborasi dengan perusahaan teknologi lain seperti ZTE dan TCL.

Diperkirakan, jika keseluruhan delapan lini produksi dapat beroperasi nanti, ARM akan mampu membuat sekitar 528 ribu unit produk tiap bulannya. Angka tersebut berdasarkan perhitungan jika ARM menjalankan dua shift setiap harinya. (rns/rns)