.webp)
Fotografer sekaligus CEO SweetEscapes David Soong yang datang dalam peluncuran Galaxy S9 dan S9+, sempat berkelakar bahwa profesinya bisa terancam, mengingat semua orang kini bisa membuat konten keren berbekal kamera smartphone.
Namun dikatakannya, profesi sebagai seorang fotografer tidak didefinisikan dari perangkat apa yang digunakan untuk menghasilkan karya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 David Soong, Fotografer sekaligus CEO SweetEscapes. Foto: Rachmatunnisa/detikINET |
Pria yang sudah 20 tahun menjalani profesi sebagai fotografer ini menyebutkan, justru sebagai profesional, dirinya tidak membatasi diri dengan perangkat tertantu.
"Sebagai profesional, kita selalu updated dengan sesuatu yang new and possible. Kalau yang bisa create harusnya daripada merasa terancam, malah make it advantages of this," ujarnya.
Super Slow-mo di Galaxy S9 dan S9+
Selain fungsi memotret super low light, update signifikan lainnya pada kamera Galaxy S9 dan S9+ adalah kemampuan super slow-mo yang bisa merekam adegan gerak lambat 960 fps yang dramatis.
Sebagai fotografer, David mengapresiasi fungsi tersebut dan menilainya sebagai sebuah terobosan.
"Slow-mo bakal menjadi tren. Slo-mo akan menjadi cara baru mengekspresikan diri. Dengan benda sekecil gini (ponsel) kita bisa membuatnya. Ini epik dan sesuatu yang kita tidak prediksi sebelumnya," terang David.
 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
Secara keseluruhan, kamera smartphone memang tidak sepenuhnya menggantikan fungsi perangkat fotografer profesional. Namun menurut David, seiring perkembangan teknologi, bukan tidak mungkin kemampuan kamera smartphone terus bertambah.
"Kalau buat all moment, kaya kalau saya job wedding gitu kan cepat sekali, mungkin belum. Untuk wide angle (Galaxy S9 dan Galaxy S9+) yes, cukup cepat tapi kalau telenya belum, tapi soon, yes," tutup David. (rns/afr)
