Dengan mengecilkan ukuran melalui desain yang lebih ramping, chipset yang belum diketahui namanya itu bisa meningkatkan penghematan daya dan juga pemrosesan yang lebih cepat.
Dikutip detikINET dari ZDnet, Kamis (22/2/2018), dibandingkan dengan chipset berarsitektur 10 nm FinFET, chipset ini diklaim dapat memberikan efisiensi 40%, performa yang lebih tinggi 10%, dan lebih hemat daya sebesar 35%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Samsung juga mengerjakan chipset berarsitektur 8 nm yang menjadi jembatan antara chipset 10 nm dengan 7 nm. Hal itu pula menjadi penegas bahwa produsen smartphone Galaxy ini melanjutkan kemitraan dengan Qualcomm.
Chipset yang dikerjakan Samsung merupakan langganan bagi produk Apple selain kompetitornya asal Taiwan, TSMC.
Kerja sama antara Qualcomm dengan Samsung ini telah memberikan keuntungan di kedua perusahaan, di mana Samsung juga menggunakan prosesor Snapdragon untuk smartphone premium seri Galaxy.
(fyk/fyk)