Hal ini dikatakan oleh PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto dalam acara Oppo Selfie Tour di Bandar Lampung, Selasa (19/12).
Menurut Aryo, salah satu bentuk komitmen Oppo kepada konsumennya adalah dengan tak menjual barang bekas atau rekondisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oppo sendiri memilih untuk menghancurkan ponsel-ponselnya yang rusak. Pabrikan asal China itu mengklaim, mereka satu-satunya vendor ponsel di Indonesia yang melakukan hal tersebut.
"Ini seharusnya dilakukan oleh semua perusahaan yang beroperasi di Indonesia," tambahnya.
Alasan lain Oppo dalam melakukan hal tersebut adalah demi menghindari masalah di masa yang akan datang. Jika mereka menjual ponsel rekondisi dan nantinya ponsel itu rusak, tentu akan menjadi masalah baru bagi Oppo.
Seperti diketahui, Oppo menghancurkan puluhan ribu ponselnya yang rusak pada Mei lalu. Dalam proses pemusnahan ini Oppo menggandeng PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPli), yang berlokasi di Nambo, Gunung Putri, Bogor.
Ada 23 ribu unit ponsel yang dihancurkan, yaitu ponsel yang rusak dari 2013 sampai 2016. Varian ponsel yang dihancurkan meliputi A11w, R1001, R827, R8113, R821, R831, R5, X909, R819, R7KF, R7plus, F1 Plus, X9097, X9096 dan N3. (rns/rns)











































