Penjualan Kertas Film Tetap Meroket di Era Digital
Hide Ads

Penjualan Kertas Film Tetap Meroket di Era Digital

Muhammad Alif Goenawan - detikInet
Selasa, 19 Des 2017 17:17 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Meski sekarang zamannya media sosial, nyatanya masih cukup banyak dari pecinta fotografi yang mencetak hasil jepretannya. Hal ini diketahui dari hasil pemaparan Fujifilm Indonesia terkait penjualan kertas film.

Menurut Sales Manager Electronic Imagung Division Fujifilm Indonesia Wawan Setiawan, penjualan kertas film di perusahaannya tiap tahun selalu mengalami peningkatan. Untuk tahun ini, penjualan kertas film mencapai 30.000 pack per bulan.

"Di Fujifilm kami ada tipe film ada tiga, yakni Instax film mini, Instax film wide, dan Instax film square. Ketiga film ini penjualannya selalu naik dari tahun ke tahun. Untuk tahun ini bisa 30.000 pack per bulan," papar Wawan ditemui detikINET di Dia Lo Gue, Kemang, Jakarta, Selasa (19/12/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peningkatan ini dinilai jauh pesat ketimbang di tahun 2015 lalu. Menurutnya di tahun ini penjualan kertas film berkisar hanya 7.000 pack per bulan. Jadi, dengan penjualan 30.000 ini pihaknya menggap sudah luar biasa.

Foto: Muhammad Alif Goenawan/detikINET

"Kalau bicara target sih kami berharap bisa bertambah pesat lagi. Kalau sekarang 30.000, kami berharap tahun depan bisa 25% kenaikannya," ujarnya antusias.

Bicara kertas film, Fujifilm memiliki banyak sekali lini kertas film. Kertas film itu memiliki motif karakter yang berbeda dan disesuaikan dengan pangsa pasar.

"Kami kerjasama dengan Disney dan Sanrio untuk Hello Kitty. Nah ini biasanya buat kaum wanita. Kalau pria lebih ke kertas film monochrome, sky blue, dan black frame. Kurang lebih hampir 20-an tipe film," terangnya.

Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan

Fujifilm sendiri, lanjut Wawan, sudah sering melakukan aktivitas branding sejak tahun 2015. Aktivitas branding itu terkait produk Instax, seperti di sekolah-sekolah, sampai branding activity di mall.

"Karena Instax ini yang kami treatment adalah pos processing. Orang foto, terkadang tidak mau diprint. Dengan adanya Instax mereka sekarang mau mencetak. Nah itu lah yang kami dorong ke sana," pungkasnya. (mag/rou)