Data ini dirilis oleh biro riset IDC sebagai laporan untuk Q3 2017, yang mencatatkan ada tiga nama dari China yang mengisi lima besar pasar ponsel di Indonesia. Sudah bisa ditebak, posisi satu masih ditempati pabrikan asal Korea selatan, yaitu Samsung, yang mempunyai pangsa pasar 30%.
Meski masih nomor satu, sebenarnya pangsa pasar Samsung menurun secara year on year, atau pada kuartal yang sama tahun sebelumnya, saat mereka mencatatkan pangsa pasar 32,2%. Mengikuti di belakangnya ada Oppo dengan pangsa pasar 25,5%, yang meningkat secara year on year sebesar 16,7 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada posisi 3 sampai 5, ada Advan dengan pangsa pasar 8,3%, Vivo 7,5% dan Xiaomi 5,2%. Meski secara keseluruhan terjadi penurunan jumlah unit yang dikapalkan, ada dua pabrikan yang pertumbuhannya cukup mencuri perhatian.
"Vivo dan Xiaomi adalah dua perusahaan asal China yang paling mencuri perhatian di pasar smartphone Indonesia atas raihan pangsa pasarnya. Vivo melanjutkan aktivitas marketingnya yang agresif -- sama seperti Oppo," tulis IDC dalam keterangan persnya.
Begitu juga dengan Xiaomi yang belakangan juga agresif dalam menggarap pasar di Indonesia, dengan meningkatkan kehadiran toko offline-nya, juga memasang iklan di sejumlah lokasi strategis.
Ada juga Advan menggunakan cara berbeda untuk berpromosi, yaitu dengan menjual ekosistem IdOS, yang merupakan sistem operasi buatan Indonesia, dengan sejumlah fitur keamanan seperti Xlocker dan Privacy Protector. (asj/fyk)