Google Hapus UC Browser dari Play Store
Hide Ads

Google Hapus UC Browser dari Play Store

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 15 Nov 2017 23:22 WIB
UC Browser. Foto: istimewa
Jakarta - UC Browser, peramban internet yang dimiliki raksasa e-commerce asal China Alibaba, mendadak lenyap dari Play Store. Usut punya usut, ternyata UC Browser memang dihapus dari toko aplikasi Android tersebut.

Versi ringannya yakni UC Mini masih dapat ditemukan dan diunduh di Play Store, tapi browser utama UC Browser sudah tidak dapat ditemukan. Pihak UC Browser akhirnya membenarkan kalau produk mereka dihilangkan dari Play Store.

"Kami diberi informasi oleh Google Play tentang penghapusan sementara UC Browser dari Play Store mulai 13 November 2017, dengan alasan bahwa setting tertentu di UC Browser tidak sesuai dengan kebijakan Google. Kami melangsungkan investigasi internal dan memperbaiki masalah itu," demikian pernyataan juru bicara UC Browser yang dikutip detikINET dari Indian Express.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UC Browser menyatakan saat ini sudah mendaftarkan versi baru browsernya untuk dievaluasi Google. "Kami akan secara aktif bekerja sama dengan Google Play terkait error yang tidak disengaja ini," kata mereka.

"User masih bisa download UC Browser Mini dari Play Store, versi alternatif UC Browser," tambahnya, sembari menjanjikan minggu depan UC Browser bisa didownload lagi dari Play Store.

Menurut laporan dari Android Central, alasan lenyapnya UC Browser ada kemungkinan terkait metode dalam rangka meningkatkan jumlah instal. Seorang user Twitter bernama Mike Ross yang mengklaim bekerja di UC Browser menuliskan hal itu.

"Aku bekerja di UC Browser, aku mendapat kabar bahwa UC Browser untuk sementara dihapus dari Google Play Store karena metode promosi tidak sehat dan menyesatkan untuk meningkatkan instalasi," tulisnya.

Ada juga spekulasi hilangnya UC Browser terkait laporan bahwa mereka mencuri data sensitif penggunanya secara diam-diam. Data kabarnya lalu dikirim tanpa izin ke server terpencil di China.

UC Browser sempat membantah tuduhan tersebut. "Kami tak akan melakukan apapun yang akan merusak kepercayaan dari pengguna kami", kata mereka kepada media di India belum lama ini. (fyk/fyk)