.webp)
Alasannya, karena hanya sekitar 20% dari produksi yang bisa memenuhi standar. Sementara penjualan iPhone X sudah semakin dekat. Jadi produsen asal Cupertino, Amerika Serikat disebut memilih meloloskan komponen yang tidak memenuhi standar.
Seperti diketahui, Face ID mensyaratkan komponennya agar mampu mengenali 30 ribu titik di wajah manusia demi pengenalan yang akurat. Selain itu, pengenalan yang mendalam juga bisa memastikan keamanan yang lebih baik.
Informasinya sendiri pertama kali dibeberkan oleh Bloomberg. Namun Apple bergerak cepat dan langsung merilis pernyataan yang membantah spekulasi tersebut.
Menurut pembuat iPhone ini, Face ID merupakan sistem otentifikasi paling kuat dan aman dan mudah digunakan. Kualitas dan akurasi tak akan diubah, apalagi diturunkan. Hanya ada probabilitas 1% di mana wajah orang lain bisa membuka iPhone pengguna, yang artinya peluangnya hampir tidak mungkin di lakukan.
"Klaim Bloomberg bahwa Apple telah mengurangi spesifikasi akurasi untuk ID Wajah yang benar-benar salah, dan kami berharap ID Wajah menjadi standar baru untuk otentikasi wajah," tulis Apple dalam pernyataannya, seperti dikutip detikINET dari Phone Arena, Jumat (27/10/2017).
Sebelumnya, media bisnis Bloomberg menurunkan laporan tentang Apple yang mengalami masalah produksi iPhone X terkait dengan fitur pemindai wajah atau Face ID yang tertanam di dalamnya. Tulisan lengkap dari laporan yang bikin Apple meradang itu bisa dibaca di berita ini:
(yud/rou)
