Indonesia Sabet Penghargaan di Panggung Telekomunikasi Dunia
Hide Ads

Catatan dari Busan

Indonesia Sabet Penghargaan di Panggung Telekomunikasi Dunia

Agus Tri Haryanto - detikInet
Minggu, 01 Okt 2017 19:05 WIB
Foto: Kominfo
Jakarta - Perhetalan ITU Telecom World 2017 di Busan, Korea Selatan, mungkin sudah berlalu. Namun ada cerita menarik dan patut dibanggakan karena Indonesia mendapatkan penghargaan di panggung telekomunikasi dunia tersebut.

Dengan dinakhodai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, Indonesia mengajak para anggota International Telecommunication Union (ITU) agar mengedepankan digitalisasi dan model bisnis digital untuk mengatasi kesenjangan kesejahteraan masyarakat.

Alhasil, Menkominfo mendapatkan Recognition of Excellence untuk "Key Message on Digitally Empowered and MSME (Micro Small Medium Enterprise) and Digital Connectivity as World's Solution to Wealth Distribution Disparity".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, nama Indonesia semakin harum berkat Modalku sebuah startup digital di bidang peer to peer lending menjadi pemenang Global SME Award dengan nilai tertinggi.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Kominfo atas dukungannya kepada startup Indonesia. Inklusi keuangan adalah salah satu masalah terbesar di Indonesia," ujar Co-Founder dan COO Modalku Iwan Kurniawan.

"Dengan dukungan Kominfo dan ITU, kami berharap pemanfaatan digital dapat diterapkan secara maksimal untuk para UMKM Indonesia agar dapat mengatasi kesenjangan kesejahteraan masyarakat. Saya bangga menjadi warga Indonesia dan pemenang Global SME Awards 2017," imbuhnya.

Selain itu, startup Tukang Sayur menjadi finalis Global SME Award Business Model dan Kampung UKM Digital menjadi finalis Global SME Award kategori Greatest Social Impact.

Indonesia Sabet Penghargaan di Panggung Telekomunikasi DuniaFoto: Kominfo


Startup Indonesia Unjuk Gigi

ITU Telecom World 2017 yang digelar 25-28 September 2017 ini juga jadi panggung bagi startup asal Indonesia.

Mulai dari Tokopedia, Nurbaya Initiative, Modalku, Tukang Sayur, Cashlez, hingga Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital unjuk gigi untuk memberikan solusi digital yang memungkinkan mengintegrasikan perkembangan UKM dan peningkatan kesejahteraan masyrakat melalui terlaksananya sharihg economy, workforce digitalization, dan financial inclusion.

Nurbaya Initiative hadir bersama Tukang sayur.co, memiliki visi yang sejalan yaitu memajukan UKM asli Indonesia dan memungkinkan workforce digitalization. Kedua startup tersebut menceritakan kisah sukses mereka dalam memberikan platform digital untuk membantu pelaku UKM khas Indonesia dan para tukang sayur untuk bertemu dan bertransaksi langsung dengan pelanggannya.

"Potensi para UMKM yang merupakan salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, Nurbaya Initiative sangat mendukung visi
Menkominfo untuk inklusi UMKM di ranah digital dengan memanfaatkan teknologi informasi dan mengelola penjualan dan pemasaran produk UMKM Indonesia di ranah digital," ucap COO dan Co-Founder Nurbaya Initiative Kiki Rizki.

Indonesia Sabet Penghargaan di Panggung Telekomunikasi DuniaFoto: Kominfo

"Tokopedia berkomitmen untuk mewujudkan sharing economy ke seluruh Indonesia, di mana hingga saat ini, Tokopedia telah berhasil mengimplementasikan model bisnis disruptif yang mampu memberikan peluang bisnis dan lapangan pekerjaan, dengan menampung lebih dari dua juta merchant yang tersebar di seluruh Indonesia yang 80% di antaranya merupakan UMKM baru," ujar Doni Nathaniel selaku Strategic Development Tokopedia.

Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Modalku dan Cashlez. Melalui model bisnis digital keduanya, Indonesia memperkenalkan solusi digital negeri yang dapat diimplementasikan untuk dunia, lebih jauh memungkinkan startup dan UKM untuk mengembangkan bisnisnya. Modalku merupakan startup yang bergerak dalam bidang peer-to-peer lending yang menghubungkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang membutuhkan pinjaman modal kerja dengan pemberi pinjaman yang mencari alternatif investasi terjangkau dan
menarik.

Sedangkan Cashlez merupakan perusahaan teknologi pembayaran yang menciptakan sistem mPOS, sebuah konsep penerimaan pembayaran kartu kredit dan kartu debit berbasis aplikasi pada smartphone (android and iOS) yang dihubungkan dengan card reader melalui bluetooth.

"Cashlez hadir sebagai mitra bagi para startup berpotensi Indonesia. Selain itu kami juga mempunyai misi untuk mengubah perilaku pelanggan agar mulai melirik dan berpindah melakukan transaksi non-cash atau melalui perangkat digital," Silvia Kartika,
Corporate Communications Manager Cashlez Indonesia.

Ajang tahunan ini turut pula dihadiri oleh Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, program yang diinisiasikan oleh Yansen Kamto dan Kominfo ini menarik perhatian pengunjung ITU sekaligus menunjukkan kepada dunia usaha berkelanjutan Indonesia dalam mendorong terbentuknya startup digital yang dapat menghadirkan banyak solusi untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik.

"Kami telah melakukan program 1000 Startup Digital di 10 kota di Indonesia termasuk Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, Yogyakarta, Denpasar, Pontianak, Makassar, dan Medan. Di mana kami telah membuat innovation hub untuk membantu para calon startup mengembangkan ide dan bisnis mereka. Kami yakin kami dapat mengadirkan 1000 startup pada 2020 nanti," Enda Nasution, Executive Director Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital. (afr/afr)