Hubungan antara Google dan HTC bermula pada awal kelahiran Android. Setelah Android diakuisisi Google pada 2005, mereka membentuk sebuah konsorsium bernama Open Handset Alliance, tepatnya pada November 2007.
Anggota dari konsorsium tersebut antara lain Motorola, Samsung, dan tentunya HTC serta Google. Kemudian HTC jadi perusahaan pertama yang merilis sebuah ponsel berbasis Android pertama ke pasaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak cuma itu, HTC pun jadi pembuat ponsel Google Nexus pertama. Meski dirilis oleh Google, lini ponsel Nexus selalu diproduksi oleh vendor lain, dan HTC adalah vendor pertama yang dipercaya untuk memproduksi ponsel Nexus.
Seperti diketahui, lini ponsel Nexus adalah ponsel-ponsel yang jadi ajang Google untuk memamerkan fitur Android teranyarnya. Pasalnya ponsel-ponsel ini hampir selalu menjadi ponsel pertama yang bisa mencicipi OS Android terbaru.
Ponsel Nexus pertama yang dibuat oleh HTC bernama Nexus One, yang dirilis pada Januari 2010. Ponsel ini awalnya menggunakan Android 2.1 Eclair, dan pembaruan resmi terakhirnya mentok di Android 2.3 Gingerbread.
Sayangnya setelah Nexus One hubungan Google dan HTC seperti merenggang karena Google cukup lama meninggalkan HTC dan beralih ke vendor lain untuk memproduksi ponsel Nexus. HTC baru digandeng kembali oleh Google pada 2014 untuk memproduksi tablet Nexus 9 yang dirilis bersamaan dengan Nexus 6 buatan Motorola.
Setelah Nexus 9 sampai lini ponsel Nexus 'mati' pun HTC tak kebagian lagi untuk memproduksi ponsel Nexus. Namun HTC malah kebagian memproduksi penerus Nexus yang bernama Pixel.
Meski diproduksi oleh HTC, Pixel dan Pixel XL dilabeli sebagai ponsel 'made by Google' tanpa menyebut nama pabrikan asal Taiwan itu sama sekali. HTC juga diisukan akan membuat Pixel 2, yang rumornya beredar sebelum keputusan akuisisi HTC oleh Google.
Kini, Google sudah mengakuisisi HTC untuk memperkuat divisi hardware mereka. Dan tentu tak aneh jika nantinya ponsel Google akan beraura HTC, pasalnya dalam akuisisi tersebut Google berhak atas 2.000 karyawan HTC atau sekitar seperlima dari seluruh karyawan vendor asal Taiwan tersebut. (asj/rou)











































