Ponsel BM Marak, Ini Tanggapan Motorola
Hide Ads

Ponsel BM Marak, Ini Tanggapan Motorola

Muhammad Alif Goenawan - detikInet
Jumat, 22 Sep 2017 11:00 WIB
Moto G5s Plus. Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan
Jakarta - Peredaran ponsel ilegal atau black market (BM) di beberapa negara, termasuk di Indonesia menjadi sorotan penting di antara vendor. Namun, Motorola menyikapinya dengan tenang.

Menurut EVP Lenovo Group Co-President and Mobile Business Group Chairman & President Motorola Aymar de Lencquesaing, Motorola tegas memerangi peredaran smartphone ilegal, apalagi hal itu menyangkut produknya. Kalaupun ada, Motorola sesegera mungkin akan menghentikan peredaran itu.

"Di manapun itu, jika kami tahu ada semacam pasar gelap atau penjualan ilegal, kami bisa melacaknya dengan nomor serial. Sehingga kami bisa tahu itu di mana dan kami akan menghentikannya," ujar Aymar dalam bincang-bincang dengan detikINET beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, Aymar juga menjelaskan bahwa Motorola juga memiliki sistem kordinasi yang kuat di setiap wilayah. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya peredaran smartphone ilegal. Pihak Motorola pun senantiasa akan terus mengontrolnya secara rutin.

Karenanya, sebagai bentuk perlawanan terhadap ponsel ilegal yang masuk ke beberapa pasar di negara, Motorola akan berusaha mengikuti aturan dan hukum yang berlaku di negara tersebut.

"Motorola adalah perusahaan multinasional yang telah beroperasi pada lebih dari 200 negara, bagi kami tidaklah mungkin untuk bisa berbisnis tanpa harus mematuhi peraturan hukum negara. Itu adalah poin wajib," ucap Aymar.

Di Indonesia sendiri, Motorola sudah mengikuti aturan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) sebesar 30% untuk ponsel 4G yang dicanangkan pemerintah. Motorola mengaku sangat senang karena sudah bisa memenuhinya.

"Selain Indonesia, kami juga melakukan hal yang sama di beberapa negara, seperti India dan BraSil. Jadi, sekarang kami berharap semua di pasar bisa melakukan cara yang sama dan melakukan apa yang harus dilakukan," pungkas Aymar. (mag/fyk)

Berita Terkait