Contoh paling mudah tentunya FaceID, alias fitur membuka kunci menggunakan wajah. Fitur semacam ini sudah dipakai oleh Google di Galaxy Nexus. Namun memang implementasi di ponsel besutan Samsung tersebut kala itu sangat jelek dibanding dengan iPhone X.
Lalu ada juga teknologi dan fitur yang diambil dari WebOS yang dipakai di Palm. Palm adalah pembuat ponsel pertama yang mempopulerkan wireless charging, menggunakan koil metal di charger untuk mengirimkan daya secara nirkabel ke koil lain yang ada di ponsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya itu? Tidak. Ketidakhadiran tombol Home pada iPhone X membuat pengguna harus menyapu (swipe) dari bawah layar untuk pergi ke 'rumah'. Dengan berbagai jenis swipe lain, pengguna bisa membuka menu multitasking, atau memilih aplikasi dari menu tersebut.
Fitur ini pun sudah biasa bagi para pengguna webOS. Meski pada perangkat webOS, tentu fiturnya tak sama persis. Palm menaruh area untuk metode gesture tersebut pada bagian bawah layar. Namun indikator area gesture yang ada di iPhone X dan Palm Pre 2 terlihat sama, yaitu sebuah garis putih di bawah layar.
Namun pada akhirnya, memang itulah yang biasa dilakukan oleh Apple -- dan kadang juga Google --. Yaitu menyempurnakan dan menggunakan kembali teknologi jadul yang dulu sudah pernah digunakan. Demikian dikutip detikINET dari The Verge, Minggu (17/9/2017). (asj/fyk)