Ketika menjadi satu-satunya operator seluler yang bekerjasama dengan Apple untuk memasarkan iPhone 7 dan iPhone 7 Plus di Indonesia, Head of Device Sourcing & Management Smartfren Hartadi Harsono, mengaku penjualannya cukup bagus.
Sementara untuk iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X, ia masih belum mau buka suara. "Kalau sekarang belum tahu, kan baru launching juga. Sekarang kami fokus kerja sama penjualan iPhone 7 dan 7 Plus dulu. Karena itu cukup bagus penjualannya," sebut Hartadi saat ditemui detikINET di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lebih lanjut, pria berkacamata ini mengungkapkan, bila Apple memasukkan trio produk barunya ke Indonesia, artinya harus mengikuti aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang sudah diketok palu oleh Pemerintah Indonesia.
Aturan itu mengharuskan setiap produk 4G harus memiliki nilai kandungan 30% pada tahun ini. "Yang penting itu TKDN-nya dibereskan dulu. Kalau belum, nanti nggak bisa masuk," ucapnya.
Di negara lain, iPhone X dkk sudah bisa dipesan 15 September. Beberapa negara terpilih sudah dipastikan Apple untuk paling awal mendapatkannya.
Negara tersebut adalah Australia, Austria, Belgia, Kanada, China, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Hong Kong, Irlandia, Italia, Jepang, Luksemburg, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Portugal, Puerto Rico, Singapura, Spanyol, Swedia, Swiss, Taiwan, UAE, Inggris, Amerika Serikat dan US Virgin Islands.
Di Amerika Serikat, iPhone 8 versi 64 GB dijual USD 699 (Rp 9,2 juta) dan versi 256 GB dijual USD 849 (Rp 11,2 juta).
Sementara iPhone 8 Plus versi 64 GB dibanderol USD 799 (Rp 10,5 juta) dan versi 256 GB dibanderol USD 949 (Rp 12,5 juta).
Sedangkan, iPhone X versi 64 GB dilego USD 999 (Rp 13 juta) dan versi 256 GB dilego USB 1.149 (Rp 15 juta).
(rou/rou)