Tapi bukannya tanpa tantangan. Menurut Head of Marcomm Evercoss Suryadi Willim, dalam pembicaraannya dengan Google, spesifikasi yang diminta raksasa internet itu untuk Android anyar cukup sulit dipenuhi. Alasannya, terkait segmen pasar yang ditempati Evercoss di Indonesia.
"Kami sudah komunikasi Android One dengan Google, tapi tidak mudah. Karena Google update-nya cepat, jadi tak bisa diimbangi ponsel murah lagi. Kami bisa saja menaikkan spesifikasi dan harga (untuk Android One anyar), tapi pasar kami belum siap untuk ponsel Rp 2 jutaan," ujar Suryadi, di hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (14/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dalam pengembangannya, Evercoss memutuskan mengurungkan niatnya menghadirkan Android One anyar lantaran belum bisa memenuhi segmen yang diisinya.
"Google bahkan sudah menawarkan kami prototipe (Android One baru). Tapi ketika kami develop, ternyata tak masuk (dengan market Evercoss)," imbuhnya.
Dijelaskan Suryadi, pasar Evercoss saat ini berada di segmen entry level atau low-end di rentang Rp 1 jutaan. Sehingga ketika harus meluncurkan ponsel di harga Rp 2 jutaan, produsen lokal ini khawatir hasilnya tak bisa memenuhi ekspektasi.
"Kami sudah mencoba di harga Rp 2 jutaan, tapi hasilnya biasa saja," kata Suryadi.
Sebelumnya, Evercoss pernah menghadirkan ponsel Android One seri pertama ke Indonesia, yakni Evercoss One X. Saat itu, One X dibanderol di harga Rp 999.000. (rns/rns)