"Tanpa pernah memakainya, orang meremehkan Nokia 8 karena tak punya RAM 6 atau 8 GB atau spesifikasi super. Itulah masalah di dunia smartphone zaman sekarang di mana spesifikasi dan gimmick berkuasa," tulis Shobhit Varma, kolumnis teknologi di India Today.
"Padahal kembalinya Nokia ini fokus pada desain berkelas, build quality, Android dan user experience murni. Setelah menggunakannya cukup lama, aku harus mengatakan semua sektor itu berhasil mereka buat," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia dibuat dari material tangguh alumunium Series 6000 dan ketebalannya cuma 7,3 mm. Handset ini dikatakan melalui 40 proses dalam pembuatannya dan diperlukan 20 jam untuk menyempurnakan permukaannya yang terlihat sangat mengkilap.
"Nokia 8 mengingatkanku kalau kesederhanaan dan konsentrasi pada hal-hal inti yang berarti terkadang lebih penting ketimbang fitur menonjol atau gimmick. Menggunakan Nokia 8 membuatku yakin HMD Global mengerti seperti apa Nokia zaman dulu. Yaitu fokus pada hal penting seperti build quality, software dan support," tambah dia.
"Apakah pendekatan ini sukses atau tidak hanya bisa dijawab sang waktu. Tapi untuk sekarang, aku akan memberi analogi seperti ini. Nokia 8 itu seperti perekam vinyl. Mungkin agak tertinggal, smartphone lain mungkin lebih modern dan canggih, tapi Nokia 8 terasa istimewa, nostalgia dan timeless," pungkas dia. (fyk/rns)











































