Bos OnePlus Bantah Rekayasa Hasil Benchmark
Hide Ads

Bos OnePlus Bantah Rekayasa Hasil Benchmark

Adi Fida Rahman - detikInet
Kamis, 22 Jun 2017 17:00 WIB
OnePlus 5. Foto: pocket-lint
Jakarta - Usai dituduh melakukan manipulasi hasil benchmark, pihak OnePlus angkat bicara. Co-Founder OnePlus Carl Pei tegas membantah hal tersebut.

Menurut Pei, OnePlus 5 dibekali OxygenOS yang berbasis Android Nougat. Sistem operasi ini mampu mendongkrak performa Snapdragon 835. Kondisi ini juga terjadi ketika chipset menjalankan game 3D atau aplikasi banyak sumber daya.

Pei mengatakan dengan membuat handset yang secara otomatis menghasilkan kinerja tinggi saat menjalankan aplikasi benchmark, mereka ingin memastikan bahwa OnePlus 5 dapat melakukan transisi antar tugas secara halus dan memberikan kinerja lebih cepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga menekankan bahwa OnePlus 5 tidak menurunkan resolusi layar atau overlock chip Snapdragon 835, namun ponsel hanya memberikan performa terbaik saat mendeteksi bahwa aplikasi benchmark diluncurkan.

Menanggapi unit review yang telah dimanipulasi, Pei menuturkan semua ponsel yang mereka memiliki kode yang sama. Jadi tidak dimungkinkan untuk melakukan kecurangan.

Pei menambahkan bahwa menjalankan aplikasi benchmark sebenarnya tidak menggambarkan bagaimana kinerja ponsel di kehidupan nyata. Hasil benchmark terkadang digunakan pengguna hanya untuk melihat potensi penuh dari ponsel, demikian dilansir dari Android Headline, Kamis (22/6/2017).

Sebelumnya diberitakan laman XDA Developers mencurigai OnePlus melakukan manipulasi di ponsel barunya. Upaya itu untuk mendongkrak hasil benchmark.

XDA Developers meyakini bahwa vendor ponsel asal China itu mengirimkan perangkat review yang telah dimanipulasi. Selain itu XDA Developers menemukan mekanisme kecurangan yang membuat ponsel mencapai nilai tertinggi dalam aplikasi benchmark.

Kecurangan seperti ini diduga bukan kali pertama dilakukan OnePlus. Sebelumnya, menurut XDA Developers, OnePlus telah melakukan hal serupa pada ponsel OnePlus 3 dan 3T. (afr/fyk)
Berita Terkait