Keuntungan sebesar USD 8,7 miliar atau sekitar Rp 115,8 triliun itu berasal dari pemasukan total sebesar USD 44,7 miliar. Angka ini merupakan keuntungan operasi terbesar kedua sepanjang sejarah Samsung, dan juga menjadi angka terbesar pada Q1 sepanjang sejarah.
Menurut Samsung, penyumbang keuntungan operasi terbesar ini adalah bisnis komponen, terutama layar dan memori. Peningkatan juga terjadi pada bisnis prosesor dan sensor kamera, yang sepertinya didapat dari peningkatan jumlah produksi untuk menyuplai komponen Galaxy S8.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurunnya penjualan perangkat flagship ini juga terjadi karena penurunan penjualan Galaxy S7 yang menjelang peluncuran Galaxy S8. Termasuk karena Samsung sudah mulai mendiskon harga Galaxy S7, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (27/4/2017).
Performa bisnis ponsel Samsung diharapkan akan membaik pada 2017 ini, pasalnya Samsung sudah mengkonfirmasi kehadiran ponsel flagship keduanya untuk tahun ini, meski belum jelas apakah mereka masih akan melanjutkan brand Galaxy Note. (asj/rou)