Ryzen 5 menyodorkan teknologi 6 core yang dibekali sejumlah fitur menarik, seperti SMT dan XFR (eXtended Frequency Range). Fitur SMT memungkinkan Ryzen 5 seakan punya core dua kali lebih banyak.
Jadi kalau aslinya Ryzen 5 mengusung 6 core, maka sistem akan mengenalinya sebagai prosesor 12 core. Kemampuan ini sejatinya mirip dengan teknologi Hyper Threading di prosesor bikinan Intel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbedaan lainnya yang mencolok terletak pada kecepatan clock-nya. Ryzen 5 1600X menjadi yang paling kencang dengan clock standar sebesar 3,6 GHz dan mode turbo mencapai 4 GHz. Sedangkan Ryzen 5 1600 dibekali kecepatan clock standar di angka 3,2 GHz dan mode turbo sebesar 3,6 GHz.
Beralih ke Ryzen 5 1500X, pengguna bakal disuguhkan kecepatan standar 3,5 GHz dan mode turbo 3,7 GHz. Sementara untuk Ryzen 5 1400, clock senilai 3,2 GHz dan mode turbo di angka 3,4 GHz bisa dirasakan pengguna.
Untuk urusan konsumsi daya, Ryzen 5 1600 X dipastikan sebagai yang paling menyedot daya. Setidaknya dibutuhkan 95 watt untuk menggunakan prosesor ini. Untuk R5 1600, 1500X, dan 1400 pengguna hanya perlu menyiapkan daya 65 watt.
Penasaran harganya? AMD membanderol keempat prosesor terbilang lumayan. Ryzen 5 1600X dihargai dengan banderol Rp 3,4 jutaan, disusul Ryzen 5 1600 dengan harga Rp 3 juta. Sedangkan Ryzen 5 1500X ditawarkan Rp 2,65 juta, diikuti Ryzen 5 1400 dengan harga Rp 2,35 juta.
Tapi bicara performa jangan diragukan, sebab AMD mengklaim core 'Zen' yang diusung Ryzen mampu memberikan performa signifikan cukup signifikan. Produsen chip ini menyebut Ryzen 5 punya performa hingga 87% lebih baik dibanding Core i5 7600K yang dibanderol lebih tinggi.
"AMD Ryzen hadir dengan keunggulan di benchmark. Dan kedua, harga yang lebih baik dibanding kompetitor," klaim Ryan Sim, ASEAN Sales Director AMD, di Balai Kartini, Jakarta, Senin (17/4/2017). (yud/fyk)