Hal tersebut disampaikan oleh Alex Thurber, SVP GM Mobility Solutions BlackBerry. Menurutnya cara yang ditempuh BlackBerry untuk menepis kerentanan keamanan tak lagi sebatas membenamkan anti virus. Tapi lebih dari itu, BlackBerry menanamkan fitur keamanan langsung di level terdalam ponsel yang diusungnya.
"Kami tidak pakai anti virus, tapi kami tanamkan (fitur) keamanan langsung di level hardware, dan kernel dalam sistem operasi, hingga ke aplikasi. Kami juga membuat ubahan di sistem operasi, demi menjaga keamanannya," ujar Thurber, di sela-sela peluncuran BlackBerry Aurora, di hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (9/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Ari Saputra |
BlackBerry sendiri menjanjikan update keamanannya akan muncul tiap bulan, menjadikannya setara dengan Google yang rutin merilis update berkala untuk sistem operasi besutannya, Android.
"Kami menjadi perusahaan selain Google yang akan merilis update keamanan secara berkala tiap bulan, untuk menjaga sistem selalu ter-update (dari ancaman)," jelasnya.
Lebih lanjut, inovasi BlackBerry juga tak sebatas fitur keamanan ponsel. Perusahaan ini ingin meluaskan inovasi software-nya ke ranah Internet of Things (IoT), industri otomotif hingga rumah sakit. BlackBerry sendiri mengaku telah menjalin kerjasama dengan beberapa produsen otomotif ternama untuk membenamkan sistem operasi QNX sebagai bagian dari entertainment dalam mobil.
"Kami telah bekerjasama dengan tiga perusahaan untuk membawa BlackBerry Mobility ini melalui fokus security. Kami (juga) akan terus melanjutkan inovasi kami di software, karena itu bidang kami. Dan menggali kesempatan lain di keamanan internet, Internet of Things (IoT), otomotif dan juga rumah sakit," pungkas Thurber. (yud/fyk)
Foto: Ari Saputra