Daniel Rudy Hundano, Regional Manager Oppo untuk area Singkawang, menceritakan pihaknya mulai resmi mengekspansi pasar ponsel di Kota Seribu Kuil itu pada 2014 silam. Ditandai dengan dibukanya kantor perwakilan Oppo di sana.
Meski namanya tenar di kampung halamannya, Oppo tetap saja saat itu adalah pemain baru di pasar ponsel di Indonesia. Ditambah lagi stigma bahwa ponsel asal China kurang berkualitas membuat langkah Oppo cukup berat memulai langkahnya di Singkawang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oppo pun putar otak agar masyarakat di sana yakin akan kualitas produk yang mereka tawarkan. 'Menghajar' ponselnya menjadi cara yang dipilih untuk meyakinkan masyarakat.
"Kami banting ponsel untuk melihat kualitas bodi ponsel Oppo. Layarnya juga kami gores pakai benda tajam," ungkap Daniel.
Untungnya cara tersebut berhasil. Masyarakat Singkawang mulai melirik ponsel Oppo. Kini penjualan ponsel di Singkawang berkontribusi cukup besar bagi kawasan Kalimantan Barat.
Saat ini, Daniel mengklaim Oppo memimpin pasar ponsel di Singkawang. Namun demikian mereka tidak berpuas diri, sebab banyak kompetitor yang berdatangan. Berbagai strategi telah mereka siapkan untuk tetap mempertahankan posisi.
"Kami coba bekerjasama dengan pihak pemerintahan. Mensponsori kegiatan positif masyarakat. Kami juga menjalin hubungan dekat dengan keluarga dealer," pungkas Daniel. (afr/fyk)