"Jika India lebih unggul soal infrastruktur dan pengembangnya, maka Indonesia mempunyai kelebihan soal tampilan atau grafis pada aplikasi mobile," kata Founder & Chairman GSAMA, Venkatesh C.R, dalam jumpa pers di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Menurutnya, aplikasi kian tak terpisahkan dari para pengguna ponsel seiring makin tingginya penetrasi smartphone di pasaran. Apalagi, aplikasi sudah berperan sebagai penunjang kehidupan sehari-hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: rou/detikinet |
"Penetrasi internet dengan kombinasi populasi anak muda yang besar ini sangat menjanjikan bagi Indonesia, terutama dalam mendukung hidup digital dan memberikan dampak untuk berbagai industri, terutama startup," tuturnya.
Untuk itu, GMASA yang sukses digelar di India dan Thailand ini, menghelat hajatan serupa di Indonesia untuk pertama kalinya. Ketertarikan GMASA menggelar di Indonesia, salah satunya soal perkembangan inovasi mobile di sektor teknologi dan digital yang mengalami pertumbuhan. Hal itu terbukti dengan meningkatnya populasi startup.
GMASA 2017 yang merupakan konferensi aplikasi mobile tingkat global ini membahas peran inovasi mobile dalam gaya hidup digital, diikuti topik lainnya seperti bisnis, iklan, aplikasi monetisasi, mobile game, e-commerce dari pembicara.
"Kami sangat antusias untuk membawa GMASA ke Indonesia untuk pertama kalinya, karena kami melihat potensi yang sangat besar dari Indonesia. Dengan jumlah pengguna smartphone di Indonesia yang diperkirakan akan tumbuh pesat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di Asia Tenggara," tuturnya. (rou/fyk)
Foto: rou/detikinet