Kisah Hugo Barra yang Ingin Pamer Platform, Bukan Ponsel
Hide Ads

Kisah Hugo Barra yang Ingin Pamer Platform, Bukan Ponsel

Yudhianto - detikInet
Selasa, 24 Jan 2017 08:09 WIB
Foto: Muhammad Alif Goenawan
Jakarta - Beberapa tahun lalu, Hugo Barra sukses menyita perhatian banyak pecinta teknologi ketika memutuskan meminang tawaran Xiaomi menjabat VP Global produsen asal China tersebut.

Pasalnya terlepas dari bahwa dirinya adalah mantan petinggi Google, Barra punya cita-cita untuk menyodorkan platform berbasis Android yang dilengkapi fitur yang diinginkan fans OS robot hijau. Bersama Xiaomi, Barra mengumumkan OS MIUI.

Ketika pertama kali memperkenalkan nama Xiaomi ke Indonesia beberapa tahun silam, pria kelahiran Brasil ini sangat antusias menjelaskan OS MIUI yang terbenam di ponsel Xiaomi. Padahal ketika itu, yang jadi daya tarik Xiaomi adalah ponselnya yang dibekali spesifikasi mumpuni namun dengan iming-iming banderol yang sangat masuk akal bagi kebanyakan konsumen di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya apa yang dibayar oleh konsumen ketika membeli ponsel Xiaomi sebenarnya adalah OS MIUI yang ada di dalamnya. Ponsel Xiaomi disebut hanya sebagai perangkat bagi konsumen untuk merasakan kelebihan yang ditawarkan OS MIUI.

"Sebenernya apa yang kami tawarkan adalah pengalaman yang disodorkan oleh MIUI. Ponsel ini hanya sebagai alat untuk memberikan pengalaman tersebut," ujarnya kepada detikINET beberapa tahun lalu, ketika mengumumkan kehadiran Redmi 1S.

Barra juga membeberkan alasan ponsel Xiaomi bisa dibanderol sangat terjangkau berkat bantuan penggemarnya sendiri. Sebab Xiaomi kerap memanfaatkan media sosial yang banyak dijejali oleh fans-nya. Di sisi lain, Xiaomi juga menjadi pencetus flash sale di Indonesia yang bikin seolah-olah ponsel bikinannya diburu banyak konsumen.

Apa yang dilakukan terbukti berhasil. Selain sukses menambah basis fans di Indonesia, sejumlah produsen pesaing juga ikut-ikutan strategi Xiaomi tersebut. Sampai Redmi Note 2, Xiaomi bisa dibilang menjadi salah satu produsen yang ponsel-ponselnya paling diburu.

Namun seiring waktu, daya tarik Xiaomi mulai banyak tersaingi. Di tengah pesatnya industri ponsel, kelebihan Xiaomi di segmen menengah-bawah mulai terusik oleh pesaing. Seperti ketika pertama kali muncul, OS MIUI juga tak lagi dijadikan daya tarik utama ponsel-ponsel Xiaomi.

Semakin ke sini, Xiaomi juga malah lebih memprioritaskan segmen kelas atas ketimbang segmen kelas menengah-bawah yang sempat membesarkan namanya. Meski demikian daya tarik banderol yang masuk akal tetap jadi senjata Xiaomi untuk memikat pengguna di segmen atas.

(yud/yud)