Menemani Apple di tiga besar ada Google dan Facebook, ketiganya memutuskan untuk menggunakan energi terbarukan secara penuh sejak 2012 lalu. Salah satunya adalah yang diterapkan Apple di kantor pusatnya yang sedang dibangun.
Di komplek bangunan itu, Apple diperkirakan akan menggunakan panel tenaga surya seluas 700 ribu sqft. Dalam laporan Greenpeace tersebut Apple disebut juga bisa mempengaruhi perusahaan-perusahaan partnernya untuk mengikuti langkah mereka dalam penggunaan energi terbarukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam laporan itu juga tertera kalau penggunaan energi listrik di sektor TI diperkirakan mencapai 7% dari penggunaan energi secara global. Namun karena sektor ini diprediksikan akan meningkat tiga kali lipat pada 2020, komitmen dan rencana untuk penggunaan energi terbarukan dari perusahaan TI menjadi hal yang penting.
Jika Apple, Google dan Facebook punya skor bagus dalam laporan Greenpeace ini, tak begitu keadaannya dengan Netflix, yang saat ini menguasai sepertiga lalu lintas internet di Amerika Utara, demikian dikutip detikINET dari Business Insider, Selasa (10/1/2017).
Secara total perusahaan penyedia video on demand (VoD) tersebut mendapat nilai D secara keseluruhan, dengan tiga nilai F di tiga dari lima sub kategori. Netflix sampai saat ini belum berkomitmen untuk menggunakan energi terbarukan, dan tak seperti Apple, Google dan Facebook, Netflix tak pernah mempublikasikan data penggunaan energinya. (asj/asj)