Hal tersebut diungkapkan langsung Country Product Group Leader Asus Indonesia Juliana Cen saat berbincang dengan detikINET usai merilis notebook ROG GL702 di Jakarta, Kamis (8/12/2016).
Dikatakan Juliana, Asus telah terjun ke gaming sejak sepuluh tahun lalu. Tidak hanya hardware, mereka pun membesut tournamen game sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Market share kami sebenarnya sudah gede. Tapi kami ingin grow lagi, jadi market yang tadinya kecil, kita besarin, salah satunya gaming," kata Juliana.
Asus Indonesia kemudian memasang target yang lebih besar. Tadinya hanya 200 unit saja menjadi 10 kali lipatnya, yakni 2.000 unit per tahunnya.
Agar tercapai dibuatlah sejumlah rencana. Mulai dari aktivitas hingga membuat ROG Store di sejumlah daerah di Indonesia.
Ternyata semua yang dilakukan berbuah manis. Asus melampaui target yang dibuatnya dan kini menempatkan mereka sebagai penguasa pasar, salah satunya di lini notebook gaming.
"Market share kami kini 68% di pasar notebook gaming di Indonesia," ujar Juliana.
Keberhasilan Asus menjual notebook ROG yang harganya puluhan juta rupanya menyadarkan vendor lain betapa potensi market di Indonesia besar. Mereka kemudian coba merilis notebook gaming-nya di Indonesia.
"Biasalah jika yang satunya berhasil, lainnya ikut-ikut. Ternyata mereka meligat peuang, kenapa tidak ikutan jump in juga," kata Juliana.
Vendor asal Taiwan itu tidak lantas khawatir melihat makin banyak serbuan notebook gaming dari kompetitornya. Mereka mengaku sudah punya strategi agar tetap memimpin pasar.
"Di luar dari strategi marketing dan distribusi, Asus selalu mengedepankan fitur-fitur perangkatnya. Ini yang sulit diikuti lainnya, kalau spesifikasi mudah disamai," pungkas Juliana. (afr/rou)