Jadi seperti dilansir Tech Viral, polisi London dikabarkan telah lama mengincar seorang penjahat bernama Gabriel Yew atas tuduhan pemalsuan kartu pembayaran. Namun kepolisian London tak ingin berhenti sampai di situ, pihaknya juga ingin mengetahui sindikat yang ada di balik Yew.
Penyelidikan yang dilakukan kepolisian London mengerucutkan petunjuk ke iPhone yang dimiliki Yew. Namun pihak berwenang sadar bukan perkara mudah membuka iPhone yang terkunci. Mereka berkaca pada kasus San Bernardino yang ditangani FBI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah berhasil mengambil paksa iPhone dari tangan Yew, polisi kemudian menonaktifkan fitur penguncian. Untuk selanjutnya diinvestigasi isinya, termasuk data-data yang ada di dalamnya juga diteliti. Tentu saja karena fitur penguncian telah diaktifkan, polisi hanya perlu melakukan 'swipe to unlock' tiap kali iPhone terkunci layarnya.
Seperti detikINET kutip dari Tech Viral, Selasa (6/12/2016), dari iPhone milik Yew diketahui kalau pria ini telah melakukan penggunaan kartu palsu sebanyak ratusan kali. Selain itu juga terungkap 100 orang lainnya yang ada di balik aksi pemalsuannya.
Berkat metode unik yang dilakukan polisi London, Yew kini telah dijebloskan ke penjara atas tuduhan penipuan dan penyerangan bersenjata. Yew divonis selama 5,5 tahun untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (yud/rou)