Kebanyakan pakar industri menyatakan memindahkan sarana produksi Apple dari China ke AS dan membangunnya dari nol tidak praktis dan secara ekonomi tidak menguntungkan. Itu karena Apple sangat bergantung pada rantai suplai besar dan infrastruktur pabrik yang sudah amat solid di Shenzen, China.
"Soal geografi itu penting. Di Shenzen, jika kamu butuh sebuah komponen selangka apapun, kamu bisa sedikitnya menemukan 10 pemasok dalam satu hari," sebut Seungjin Whang, profesor di Stanford Business School yang dikutip detikINET dari Guardian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika Apple berinvestasi membangun basis suplai baru di AS, maka waktu dan upaya untuk membuatnya dikhawatirkan akan membuat Apple melemah. Itu akan menguntungkan para rivalnya, khususnya vendor asal China dan Korea Selatan untuk menghajar iPhone dan gadget Apple lainnya.
Belum lagi harga iPhone made in America hampir pasti lebih tinggi dari buatan China. Karena faktor ongkos buruh yang lebih mahal dan biaya lainnya, produksi iPhone di AS akan menambah biaya USD 30 sampai USD 40.
"Bisa saja memang Apple melakukan perakitan dalam jumlah terbatas di AS. Kupikir tidak mungkin memindahkan produksi ratusan juta iPhone ke AS, setidaknya tidak bisa melakukannya dalam harga yang kompetitif," ujar Jason Dedric dari Syracuse University's School of Information Studies.
(fyk/rns)