Diberondong pertanyaan, Digital Marketing Manager Infinix Indonesia, Anis Toha Manshur mengatakan bahwa pasar ponsel berbasis jaringan 3G masih cukup besar di Indonesia. Biasanya ini terjadi di daerah-daerah yang memang sinyal 4G masih belum stabil.
"Mengapa 3G, padahal kalau dilihat dari awal Infinix masuk ke Indonesia merilis ponsel 3G dan sekarang kami sudah memenuhi TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri). Tapi kalau kami ingin menyasar orang-orang yang ada di wilayah pinggir, di mana jaringan tidak terlalu stabil, mungkin mereka berpikir bahwa 4G bukan faktor utama beli ponsel," ujar Anis ditemui detikINET di Conclave, Jakarta, Selasa (22/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pernah bertemu dengan konsumen, dia itu ingin upgrade ponsel. Permintaan dia cuma satu, dia ingin ponsel dengan layar besar dan baterai awet. Di sinilah peran Infinix dengan Hot 4," tuturnya.
Dan apabila konsumen ingin ponsel 4G, lanjut Anis, bisa memilih varian Hot 4 yang satunya, yakni Hot 4 Pro. Baik Hot 4 maupun Hot 4 Pro hanya memiliki perbedaan harga Rp 300 ribu, di mana Hot 4 dibanderol Rp 1,4 juta dan Hot 4 Pro Rp 1,7 juta.
Sayang, pertama-tama Infinix akan merilis Hot 4 pada bulan Desember 2016 terlebih dahulu. Untuk Hot 4 Pro baru akan muncul awal tahun 2017. (mag/fyk)











































