Apalagi hasil Survei Internet 2016 yang dirilis APJII mengungkap kalau aplikasi browser yang paling banyak digunakan di Indonesia didominasi oleh Chrome. Browser bikinan Google ini menempati peringkat pertama dengan persentase 66,6%.
Sedangkan di posisi kedua diduduki oleh Firefox dengan persentase 22%. Diikuti oleh Internet Explorer 7,2% dan Safari 2,6%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dari data di atas, dominasi browser asing terbukti sangat kuat. Untuk mengimbangi hal tersebut, APJII pun tengah menyiapkan browser lokal.
"Kami ingin mengurangi browser asing yang merajalela. Jadi kami sedangkan menyiapkan browser buatan anak negeri," kata Jamalul Izza, Ketia Umum APJII saat ditemui di Gedung Cyber, Jakarta, Senin malam (7/11/2016).
Namun browser tersebut saat ini masih dalam pengodokan. Pembuatannya sendiri dilakukan oleh developer yang masuk dalam Liga Digital Indonesia.
"Mudah-mudahan tahun depan sudah dapat dirilis dan digunakan," pungkas pria yang kerap disapa Jamal itu. (afr/yud)