Dalam perhelatan 4G/5G Summit 2016 yang berlangsung di Hong Kong, Qualcomm memaparkan rencananya untuk memperluas jangkauan fungsi kamera virtual reality (360), IP security, dashcam, bodycam hingga action cam. Mereka telah mengembangkan platform yang terdiri dari hardware dan software agar membuat perangkat tersebut terhubung.
"Keinginan kami ingin menghadirkan ekosistem yang lengkap," kata Danny Petkevich, Director and Business Lead Connected Camera Segment Qualcomm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Snapdragon 625 dibuat untuk memberikan lebih dari 40% pemrosesan CPU DMIP dengan GPU dan DSP untuk analisis gambar lebih baik dan kemampuan deep learning. Selain itu prosesor ini diklaim lebih hemat konsumsi daya 25% dari pendahulunya.
Qualcomm membuat Snapdragon 625 memiliki dual image signal yang mendukung hingga 24 megapixel dan 4K video 30 fps HEVC. Tersemat pula modem X9 LTE yang menawarkan kecepatan download 300 Mbps dan upload 100 Mbps.
Selain itu terdapat dukungan WiFi, Bluetooth dan GNSS. Dan yang tak kalah pentingnya, Snapdragon 625 juga diberikan fitur keamanan yang handal.
Selain Snapdragon 625, platform lain yang dirilis Qualcomm adalah API dan SDK analisis video. Keduanya membawa pengolah gambar dan software analisis yang meliputi aktivasi suara, deteksi wajah dan pengakuan dan pelacakan objek.
Semua fitur tersebut akan membuat kamera lebih pintar dalam memilah apa yang harus direkam sehingga tidak ada konten tersimpan percuma.
"Kamera akan mengetahui momen yang menarik atau penting, dan perangkat akan secara otomatis akan hidup untuk merekamnya," kata Danny.
Qualcomm turut pula menambahkan dukungan Linux. Tentunya ini akan memberikan developer pilihan software yang lebih luas dan makin banyak opsi keamanan.
Saat ini, platform kamera terkoneksi sudah diterapkan pada kamera LG 360 Cam. Sementara referensi desain untuk IP Camera baru akan tersedia pada akhir tahun 2016. Kemungkinan baru pada kuartal pertama 2017 perangkat komersialnya tersedia di pasaran. (afr/yud)