Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Galaxy Note 7 Masih 'Membara'

Galaxy Note 7 Masih 'Membara'


Ardhi Suryadhi - detikInet

Foto: Brian Green
Jakarta - Samsung sepertinya belum benar-benar terbebas dari isu panas Galaxy Note 7. Perangkat flagship itu masih saja dilaporkan terbakar.

Seperti dilansir The Verge, kejadian terbaru Note 7 yang 'membara' dilaporkan terjadi di dalam pesawat Southwest Airlines dengan nomor penerbangan 994 tujuan Louisville ke Baltimore.

Juru bicara Southwest Airlines menyebutkan bahwa kejadian ini terjadi saat pesawat masih parkir dan tak menelan korban satupun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Brian Green, pemilik perangkat yang terbakar tersebut bercerita jika itu merupakan Note 7 pengganti. The Verge yang mewawancarai Green menyebut Note 7 itu didapatkan dari toko AT&T pada 21 September 2016.

Hal ini diperjelas dengan foto boks dari Note 7 nahas tersebut yang sudah ditandai dengan simbol kotak hitam sebagai indikasi Note 7 pengganti dan munculnya icon baterai hijau.

Green mengaku saat kejadian ia sejatinya telah mematikan perangkat Note 7 yang dibawanya sesuai arahan awak kabin dan memasukkannya ke saku. Namun tak dinyana sejurus kemudian muncul asap. Sontak, gagdet tersebut dilemparkan ke karpet lantai kabin dan asap terus muncul dari Note 7 tersebut.

Dalam laporannya Green menyebut bahwa saat itu kapasitas baterai di Note 7 miliknya ada sekitar 80%, dan ia kerap menggunakan charger wireless untuk pengisian ulang.

Isu Note 7 yang kembali membara ini sendiri sudah sampai ke Samsung. Namun vendor asal Korea Selatan itu masih harus melakukan investigasi lebih lanjut sebelum mengeluarkan kesimpulan.

"Kita tidak dapat memastikan bahwa insiden ini melibatkan Note 7 yang baru, sampai kami berhasil mengambil perangkat tersebut. Kami sedang bekerja dengan pihak berwenang dan Southwest untuk memperoleh kembali perangkat dan mengkonfirmasi penyebabnya. Setelah kami dapat periksa perangkat tersebut, kami akan memiliki informasi lebih untuk dibagikan," jelas Samsung dalam keterangan resmi yang diterima detikINET.

Samsung memang harus hati-hati menanggapai isu ini dengan lebih memilih untuk menginvestigasi dulu. Terlebih sejak isu Galaxy Note 7 meledak yang mengemuka, banyak orang yang membuat laporan ke Samsung mengenai hal sama. Namun ternyata puluhan di antaranya adalah laporan palsu.

Perusahaan asal Korea Selatan itu menyebut setelah diinvestigasi, dari 26 laporan itu, ada 12 kasus di mana sebenarnya tak ada masalah dengan Galaxy Note 7 yang dimaksud. Lalu di 7 kasus lain, si pelapor tak bisa dihubungi, dan 7 pelapor lain menarik laporannya atau diduga sudah membuang perangkatnya itu.

Ke-26 kasus itu tersebar di berbagai negara, yaitu 9 kasus di Amerika Serikat, 3 di Korea Selatan, 2 di Prancis, dan masing-masing 1 di Inggris, Kanada, Singapura, Filipina, Turki, Vienam, Kroasia, Rumania, Irak, Libanon, Uni Emirat Arab dan Republik Ceko.

Ada beberapa modus yang disebut oleh Samsung digunakan oleh para pelapor yang dianggap memberi laporan palsu. Salah satunya adalah seorang pekerja di Korsel yang mengklaim di internet kalau ponselnya meledak, namun orang itu kemudian tak bisa dihubungi oleh Samsung.

Kemudian seorang pengguna di Kanada menggunakan foto sebuah Galaxy Note 7 yang tengah terbakar, dan mengaku kalau ponsel itu miliknya. Dan seorang pengguna di Singapura yang mengklaim Galaxy Note 7-nya terbakar dan melemparkannya ke luar mobil, meski kemudian ia tak bisa menunjukkan buktinya. (ash/fyk)







Hide Ads