Saat berbincang dengan Corporate Secretary TELE, Semuel Kurniawan, detikINET coba mengkonfirmasi nilai kerja sama ini beserta mahar yang harus dibayarkan sehingga BlackBerry sampai rela melepas lisensinya.
Kemudian juga ditanyakan kepadanya, apakah nilainya setara dengan yang dibayarkan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK) saat melakukan aliansi strategis dengan perusahaan asal Kanada tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun menjelaskan, perbedaan antara kerja sama antara TiPhone dengan BlackBerry, berbeda dengan yang dijalin oleh EMTEK. Menurutnya, BB Merah Putih lebih menyasar ke segmen retail, sementara EMTEK ke pasar korporat.
Kabar tentang BlackBerry yang kini jadi berwarna Merah Putih sendiri telah dihembuskan oleh Presiden Joko Widodo dalam beberapa hari terakhir ini. Melalui kerja sama ini, Jokowi mendorong agar transaksi e-commerce di Indonesia memanfaatkan platform lokal, termasuk saluran pemasaran.
"Saat ini layanan pesan instan dari BlackBerry sudah dimiliki 100% oleh Indonesia sehingga bisa dijadikan platform asli Indonesia," ungkap presiden.
"Kita harapkan nanti seluruh hal yang berkaitan dengan e-commerce, baik retail platform-nya, baik logistik platform-nya, bisa nempel ke BlackBerry Messenger, khususnya yang nanti betul-betul kita siapkan menjadi platform asli Indonesia," ujarnya melalui rilis dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.
Pernyataan ini juga diperkuat Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara usai rapat dengan Komisi I DPR RI di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, kemarin.
"Ada perjanjian antara perusahaan Indonesia dengan BlackBerry soal BBM, dimana kalau kita bicara de facto di lapangan, semua sudah dikontrol oleh perusahaan dari Indonesia," kata menteri yang akrab disapa Chief RA tersebut. (rou/ash)