Ketika dicercar pertanyaan soal kapan pihaknya siap merilis P9 di Indonesia, pihak Huawei mengatakan pihaknya butuh waktu sebelum akhirnya ponsel itu meluncur. Salah satu yang menjadi pertimbangan adalah soal aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 30β di tahun 2017 untuk ponsel 4G.
"Kami selalu mengikuti peraturan dari pemerintah. Oleh karena itu, kami membutuhkan lebih banyak waktu untuk bisa merilis P9 di Indonesia. Tapi, yang bisa kami katakan adalah P9 pasti dirilis di Indonesia tahun ini," terang Country Director Huawei Devices Johnson Ma di sela-sela peluncuran P9 Lite di kantor Huawei, Gedung BRI II, Jakarta, Kamis (22/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain karena TKDN, Johnson juga menyinggung masalah quality control. "Di China, kami sudah berpengalaman dalam memproduksi ponsel selama bertahun-tahun. Dan sudah memiliki pengalaman dalam kontrol kualitas. Tapi di sini kami butuh banyak ruang," terangnya.
Untuk bisa memenuhi aturan TKDN, Huawei mempercayakan urusan perakitan pada PT Panggung yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. Diakui Johson, kerjasama dengan PT Panggung sudah terjalin selama tiga tahun.
Hanya saja, selama dua tahun itu pemanfaatan pabrik baru sebatas untuk perakitan modem dan mobile WiFi saja. Sedangkan untuk perakitan smartphone 4G, baru berlangsung sejak akhir tahun 2015.
Sementara Nuramin selaku Senior Product Manager Huawei Mobile Indonesia mengatakan bahwa kualitas perakitan di PT Panggung perlahan mulai mengalami peningkatan. Jadi, tidak menutup kemungkinan bahwa P9 dan ponsel flagship Huawei lain bisa dirakit di Indonesia.
"Soal P9 pokoknya tunggu kabar baik saja. Kami pastikan P9 akan segera dirilis di sini," pungkas Nuramin. (mag/fyk)