iPhone 7 Mungkin Masuk Indonesia Akhir 2016
Hide Ads

iPhone 7 Mungkin Masuk Indonesia Akhir 2016

Adi Fida Rahman - detikInet
Kamis, 15 Sep 2016 14:41 WIB
Mahendra Hatmoko (Foto: detikINET/Adi Fida Rahman)
Jakarta - Wacana pemangkasan birokrasi uji lab ponsel yang dilontarkan Menkominfo Rudiantara ditanggapi positif oleh iBox. Apple Premium Reseller itu pun optimistis iPhone 7 yang baru saja dirilis dapat cepat masuk ke Indonesia.

Hal tersebut diungkap Apple Certified Trainer iBox Mahendra Hatmoko. Ia mengatakan dengan dipangkasnya tahapan uji lab ponsel dapat memudahkan proses masuknya ponsel global ke Indonesia.

iPhone 7 sendiri saat ini sudah didaftarkan untuk dilakukan uji lab ke Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kemenkominfo. Hal ini pun diharapkan bisa memuluskan jalan iPhone 7 ke Indonesia, bukan tidak mungkin di akhir tahun 2016 ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara ritme sebelumnya, 3-6 bulan setelah dirilis di Amerika Serikat. Tapi yang optimis akhir tahun ini, karena Apple mengejar momen Natal dan Tahun Baru," ujar Mahendra saat ditemui usai acara Sharing dan Demo iOS 10 di iBox Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (15/9/2016).

Namun ia memberi catatan hal tersebut dapat terwujud jika proses sertifikasi oleh pemerintah berjalan mulus dan tidak ada kendala dalam proses impor.

Saat ditanya akankah iPhone 6S masuk lebih dulu ketimbang iPhone 7, Mahendra menjawab dirinya belum bisa memastikan. Namun biasanya, ketika Apple mengeluarkan produk anyar, secara otomatis mereka akan fokus memproduksi perangkat barunya.



Menyoal Apple kerap menganaktirikan Indonesia dari negara Asia Tenggara lainnya, Mahendra kurang sependapat. Menurutnya tidak melulu Indonesia mendapat jatah terakhir dari produk Apple.

Sudah beberapa kali, produk yang baru dirilis perusahaan berbasis di Cupertino, California, Amerika Serikat itu masuk lebih dulu ke Indonesia ketimbang beberapa negara di kawasan ASEAN.

"Beberapa kali sempat lebih dulu ketimbang Thailand dan Malaysia, seperti iPhone 5S dan jajaran komputer Apple," ungkap Mahendra.

Ia berpendapat Apple punya kebijakan yang berbeda di setiap negara. Kebijakan tersebut dipengaruhi oleh karakteristik suatu negara, metode dan proses memasukan barang impor.

"Saya rasa ketika Apple merilis produk baru, mereka ingin segera tersedia di seluruh negara," pungkasnya.

(afr/ash)