"Di dunia smartphone modern, tak cukup hanya mendesain dan membuat gadget baru spek tinggi. Kalian harus memperkuatnya dengan software sendiri, support dengan update dan patch sekuriti, dan dijual dengan harga menarik. Tak semua bisa melakukan pekerjaan bagus soal ini," sebut Vlad Savov, kolumnis teknologi di The Verge.
Vlad bahkan menyebut Sony sebagai vendor yang nasibnya paling mengkhawatirkan di jagat Android. Ia mengutarakan beberapa alasan di balik opininya tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu yang kualami saat mencoba Xperia ZZ, cantik di luar, spesifikasinya bagus di dalam, namun Android-nya usang dan software kameranya tidak meyakinkan," tambah Vlad.
Ia menilai, Sony melakukan kesalahan yang sama dari tahun ke tahun. Padahal kompetisi belakangan begitu ketatnya. Terutama dari vendor asal China.
"Xperia XZ datang di Oktober dengan spek dan software yang sama dengan Xiaomi Mi 5 yang sangat terjangkau atau OnePlus 3. Sehingga XZ sudah terlambat, lebih mahal dan selain karena merek Sony, tidak memiliki keunikan berarti," ketusnya.
Sejak berpisah dengan Ericsson, sebenarnya sempat ada harapan smartphone Sony, didukung mereknya yang kuat, bisa berkibar kencang. Namun sampai sekarang kelihatannya, Sony di jagat smartphone belum juga menunjukkan tajinya.
(fyk/ash)