Dikutip detikINET dari ZDNet, sumber masalahnya adalah di sektor baterai. Karenanya, Samsung dikabarkan akan menggunakan pemasok baterai yang berbeda di Galaxy Note 7 edisi baru. Pemasok tersebut adalah perusahaan asal China bernama ATL.
ATL sebelumnya hanya pelengkap karena penyuplai utama baterai ponsel Samsung adalah cabang perusahaannya sendiri, yakni Samsung SDI. Namun baterai Samsung SDI ini yang diduga menyebabkan masalah di Note 7 sehingga Samsung mengalihkan sebagian besar produksi baterai ke ATL.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Samsung meminta pengguna Note 7 segera berhenti memakainya dan melakukan penukaran. "Prioritas utama kami adalah keselamatan konsumen. Kami meminta pengguna untuk tidak menyalakan Galaxy Note 7 miliknya dan segera menukarnya secepat mungkin," ujar DJ Koh, President of Mobile Comunication Business, Samsung Electronics.
"Kami menggeber penggantian perangkat dan berusaha sebisa mungkin memberikan kenyamanan, juga untuk memenuhi aturan yang ada. Kami sangat berterimakasih pada konsumen atas pengertian dan kesabarannya," tambah Koh.
Kabarnya, Samsung tengah bersiap-siap memasarkan Note 7 yang sudah terbebas dari masalah. Di Korea Selatan, Note 7 kemungkinan akan dilanjutkan penjualannya pada 17 September.
(fyk/fyk)