Seperti sidik jari, iris atau yang juga dikenal sebagai selaput pelangi ternyata juga punya sifat unik. Kedua organ ini tidak akan sama di setiap orang, meski untuk orang kembar sekalipun. Perbedaan inilah yang kemudian jadi identitas pembeda tiap-tiap orang.
Keunikan di sidik jari sudah lama dimanfaatkan teknologi untuk tujuan keamanan lewat pemindai sidik jari. Namun Galaxy Note 7 lewat pemindai iris-nya seakan menunjukkan kalau ada yang lebih aman dari pemindai sidik jari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Pemindai iris harus mengenali hingga 200 titik untuk pengecekan, kalau pemindai sidik jari sekitar 60 titik," kata Vebbyna, di sela-sela peluncuran Galaxy Note 7, di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (23/8/2016).
Berbekal hal itu sebenarnya sudah cukup membuktikan kalau pemindai iris lebih baik dari pemindai sidik jari. Namun Samsung sepertinya masih belum puas, ditambahkan juga algoritma yang membuat pemindai iris di Galaxy Note 7 hanya bisa mengenali mata asli. "Jadi tidak bisa dikecoh oleh gambar (mata) misalnya," tambah Vebbyna.
Butuh Lima Tahun
Bukan perkara gampang bagi Samsung menghadirkan pemindai iris di Galaxy Note 7. Denny Galant, Head of Product Marketing IT & Mobile Samsung Indonesia mengatakan, butuh lima tahun bagi Samsung untuk membenamkannya di phablet terbarunya.
"Kami sudah mulai pengembangan pemindai iris sejak lima tahun lalu, tapi memang tidak kami publikasikan. Kami kerjasama dengan banyak korporasi dalam pengembangannya," ujar Denny.
![]() |
Korporasi yang dimaksud Denny cukup menarik. Ternyata dalam pengembangannya Samsung menggandeng banyak perusahaan untuk menggunakan pemindai iris buatannya. Selama penggunaan itu Samsung mendapatkan banyak masukan untuk membuat pemindai iris garapannya menjadi lebih baik.
Tapi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan eksperimen itu tak sebentar. Butuh lima tahun sampai Samsung cukup yakin pemindai iris bikinannya bisa dibenamkan di ponsel. Dan Galaxy Note 7 pun jadi yang pertama kali kebagian.
"Kami luncurkan ke ponsel setelah dipastikan sudah sempurna, the latest," pungkas Denny. (yud/rou)

