Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Ketika Investor Xiaomi Salah Prediksi

Ketika Investor Xiaomi Salah Prediksi


Fino Yurio Kristo - detikInet

Foto: yud/detikINET
Jakarta - Xiaomi sempat jadi anak emas di jagat smartphone. Bahkan rasanya belum lama mereka adalah salah satu startup termahal di dunia, nilai perusahaan atau valuasinya di kisaran USD 45 miliar, tepatnya di tahun 2014. Namun belakangan, Xiaomi terindikasi keteteran dan valuasi itu sudah jauh merosot.

Investor Xiaomi di masa awal sebenarnya memprediksi Xiaomi akan terus melonjak hingga mencapai valuasi USD 100 miliar alias lebih dari dua kali lipat. Memang pada saat itu, Xiaomi seakan tak dapat terbendung, produknya banyak dibicarakan, laris pula di mana-mana.

"Di semua benchmark, Xiaomi mencapai hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam hal kecepatan pertumbuhan," sebut salah satu investor terkenal Xiaomi, Yuri Milner.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prediksi Yuri hampir selalu tepat. Ia menanam dana di Facebook pada tahun 2009 dan jadi miliarder ketika Facebook berjualan di lantai saham pada tahun 2012. Kemudian ia berinvestasi juga di Alibaba sebelum perusahaan e commerce itu meraksasa.

Sayangnya, prediksi Yuri untuk Xiaomi salah. Dikutip detikINET dari IB Times, saat ini nilai perusahaan Xiaomi sudah merosot jauh dari masa keemasan itu, kurang dari USD 4 miliar menurut penelitian Richard Windsor selaku analis industri dari Nomura Securities.
Yuri Milner.

Market share Xiaomi di pasar smartphone tergerus, sedangkan bisnis perangkat lain semacam rice cooker sampai action cam belum banyak menghasilkan. Bisnis smartphone Xiaomi sudah beberapa kali tidak bisa mencapai target penjualan.

Menurut data terakhir dari biro riset IDC, penjualan Xiaomi di China pada kuartal II 2016 anjlok 40% dibandingkan tahun sebelumnya. Padahal di periode itu pasar smartphone China tumbuh 4,6%. Kompetitor berat Xiaomi di saat yang sama membukukan lonjakan penjualan. Terutama Huawei, Oppo dan Vivo.

Dan di masa depan, belum ada indikasi kalau Xiaomi akan membalikkan keadaan. Ini tentu menjadi warning bagi Xiaomi agar cepat berbenah. "Saya tidak melihat Xiaomi akan mengalami recovery dalam waktu dekat," sebut Jan Dawson, analis senior di Jackdaw Research.

(fyk/ash)
TAGS





Hide Ads