Dikutip detikINET dari Computerworld, penjualan Oppo tumbuh 136% di kuartal II 2016 dibanding tahun sebelumnya, menurut riset IDC. Menempatkan mereka di posisi empat vendor smartphone terbesar, hanya di bawah Samsung, Apple dan Huawei.
Di kuartal itu, Oppo mengapalkan 22,6 juta smartphone dengan market share sebesar 6,6%. Jika bisa terus konsisten pertumbuhannya, bukan tak mungkin Oppo nantinya bisa mengancam iPhone.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apple sendiri berusaha melawan dengan rilis iPhone SE yang dibanderol lebih murah dibanding harga iPhone biasanya. Di kuartal II 2016, 22% dari iPhone yang terjual adalah jenis SE.
Keberhasilan Oppo dinilai karena promosi agresif dan sukses mencitrakan sebagai smartphone yang tidak murahan. Mereka sukses di Asia Tenggara dan India, antara lain dengan menyewa selebritis terkenal sebagai brand ambassador.
"Oppo memang nama besar di China dan di saat pasar di sana melambat, satu satunya cara untuk tetap tumbuh adalah berkiprah di Asia Tenggara dan Asia," jelas Reith.
![]() |
Sementara itu di kandangnya, Oppo sukses mengkudeta status sebagai raja ponsel China dari Huawei. Per Juni lalu pangsa pasar Oppo di Negeri TIrai Bambu mencapai 23%, diikuti oleh Huawei dengan 17,4% dan Vivo 12%. Sementara Apple berada jauh di bawahnya dengan pangsa pasar hanya 9%, dan Xiaomi hanya 6,8%.
Yang menarik dari data ini adalah pertumbuhan Oppo yang sangat pesat sejak Juni 2014 lalu. Saat itu Oppo hanya mempunyai pangsa pasar sebesar 2% di China. Angka tersebut melejit pada Juni 2015 menjadi 6,1%, dan kini menjadi 23%, berdasarkan hasil riset oleh Counterpoint.
Oppo sendiri bermarkas di wilayah Dongguan, China. Mereka adalah bagian perusahaan induk bernama BBK. Untuk diketahui, BBK ini juga investor utama smartphone merek OnePlus. (fyk/ash)
