Tidak seperti di masa lalu, dimana BlackBerry merancang dan membuat sendiri handsetnya, DTEK50 sebenarnya adalah Alcatel Idol 4S. Perusahaan yang membuatnya adalah TCL, induk Alcatel yang berbasis di China.
BlackBerry agaknya mengekor langkah Nokia, yang sama seperti BlackBerry tak lagi jaya di pasar ponsel. Tahun 2014, Foxconn merilis tablet Nokia N1. Tahun depan, perusahaan baru bernama HMD Global Oy akan merilis ponsel Android Nokia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, DTEK50 dibekali software sekuriti BlackBerry yang mumpuni. BlackBerry memang sudah pernah mengumumkan kalau brand mereka tersedia untuk lisensi meskipun persyaratannya ketat.
Baca juga: Android Anti Hacker BlackBerry Seharga Rp 4 Jutaan
"Kami memiliki teknologi dalam jumlah banyak. Kami bisa tetap berada di bisnis ponsel tanpa harus membuatnya satu per satu," sebut CEO BlackBerry John Chen belum lama ini, dikutip detikINET dari The Register.
BlackBerry DTEK50. |
"Namun tentu saja dengan level yang berbeda, karena kami harus tetap melindungi reputasi brand kami," tambah dia.
Menyerahkan pembuatan handset ke pihak ketiga, membekalinya dengan teknologi canggih dan menjualnya memang risikonya lebih rendah bagi BlackBerry. Kalaupun gagal mungkin ruginya tak terlampau tinggi.
BlackBerry juga membanderol DTEK50 lumayan murah, sebesar USD 299. Akankah berhasil di pasaran? (fyk/ash)












































BlackBerry DTEK50.