Mispersepsi tersebut bukan kabar burung. Bahkan sudah sampai pula ke telinga petinggi LG, salah satunya Hee Gyun Jang, Head of Mobile Communication Division LG Electronics Indonesia.
Namun Jang tak gentar. Ia malah balik 'menantang' pengguna yang masih berpikir demikian untuk mencoba sendiri kemampuan LG G5 SE. Sebab Jang sangat yakin, pengguna salah kaprah jika menilai spesifikasi dan performa G5 SE di bawah G4.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi pada awalnya, ada suatu media Korea yang melaporkan LG G5 akan dijual di kisaran Rp 8 juta, dan pemberitaan itu menyebar luas. Padahal kenyataannya tidak demikian," kata Jang, yang baru Januari 2016 memperkuat divisi mobile LG Indonesia.
Di Singapura misalnya, G5 dibanderol sekitar Rp 9,5 juta. Di Korea Selatan β kandang LG β harganya yang dipatok pun sama, di atas Rp 9 juta jika dikonversi ke rupiah.
Sampai pada akhirnya, LG Indonesia berpikir untuk bagaimana caranya agar bisa memberi penawaran harga lebih murah sehingga memberi peluang lebih besar kepada pengguna menjajal kemampuan G5 tanpa harus mengorbankan pengalaman premiumnya.
"Maka diputuskan kita memasukkan LG G5 SE ke Indonesia. Karena dari segi harga kita bisa menekan sampai Rp 1,5 juta, tapi tetap memberikan seluruh fitur utama di G5 reguler. Selain itu, kondisi ekonomi global juga sedang tidak bagus. Itu yang menjadi pertimbangan kita," papar Jang, saat berbincang dengan sejumlah wartawan di hotel Crown Plaza, Kamis (10/6/2016) malam.
![]() |
Adu Dapur Pacu
Namun pada perjalanannya, ada segilintir orang yang memandang sinis kehadiran G5 SE. Lantaran ada beberapa komponen yang di-downgrade dibandingkan versi G5 regulernya.
Jang sendiri mengakui ada penyesuaian pada komponen tersebut, tetapi ia menegaskan bahwa downgrade tersebut tidak sampai mengkanibal performa G5 SE secara signifikan.
"Jika diperhatikan perbedaan G5 dengan G5 SE itu ada di sektor prosesor dan memori. Selebihnya sama, dan fitur penting di G5 juga ada di G5 SE, seperti kamera dengan kemampuan wide angle, pemindai sidik jari yang cepat, dan konsep modularnya," ia melanjutkan.
Selain itu, Jang juga menyayangkan masih saja ada yang menilai jika performa G5 SE di bawah G4 β flaghsip LG terdahulu β lantaran penggunaan chipset di kedua produk tersebut.
![]() |
LG G4 diketahui diotaki Qualcomm Snapdragon 808, sedangkan G5 SE mengusung Snapdragon 652. "Nah, di sini masalahnya, mereka cuma melihat angka depan di chipset yang digunakan ('8' di G4 vs '6' di G5 SE). Dimana angka paling tinggi dianggap memiliki kemampuan lebih di atasnya pula. Padahal tidak demikian," tegasnya.
Pada Snapdragon 808 di G4 yang tampil dengan 6 core misalnya, ia ditunjang dengan 1,8 GHz x 2 + 1,4 GHz x 4. Sementara Snapdragon 652 di G5 SE, disokong dengan 8 core yang terdiri 1,8 GHz x 4 + 1,2 GHz x 4.
"Jadi meski menggunakan seri 6 (Snapdragon 652-red.), pada kenyataannya performa LG G5 SE jauh di atas LG G4," Jang menambahkan.
Ia juga tak menampik jika G5 memang memiliki kemampuan lebih superior dibandingkan G5 SE karena mengusung Snapdragon 820. Tetapi kalau dilakukan benchmark hasil keduanya (G5 vs G5 SE) dikatakan tak terlampau jauh, dan pengguna pun dinilai tak akan terlalu merasakannya saat digunakan sehari-hari.
"Jadi saya hanya ingin meluruskan hal ini, karena banyak dari mereka yang salah kaprah dan meragukan G5 SE. Rumor tersebut digaungkan tanpa adanya pembuktian dengan mencoba handset tersebut secara langsung," jelas Jang.
"Salah juga jika dianggap kami menggunakan strategi seperti iPhone yang memiliki seri iPhone SE untuk menyasar kalangan menengah. Sebab kami menghadirkan G5 SE dengan niat agar lebih banyak pengguna yang bisa menjajal G5 dengan cara menurunkan harganya dengan tetap memberikan pengalaman premium," pungkasnya.
(ash/fyk)

