Pabrik perakitan tersebut, menurut National Sales Manager SPC Mobile Jimmy Susanto merupakan pabrik milik sendiri. Bukan kerjasama dengan pihak ketiga seperti yang umum dilakukan oleh vendor gadget pada umumnya yang beroperasi di Indonesia.
"Pabrik sendiri. Jadi memang pabrik ini milik kita sendiri dan kita sendiri yang mengoperasikan. Pabrik ini sudah berdiri sejak tahun 1985, sejak merek SPC berdiri," ujar Jimmy ketika ditemui detikINET seusai peluncuran tablet P5 Speed di Artotel, Jakarta, Kamis (9/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk TKDN SPC Mobile saat ini sudah di angka 20%. Dan itu nanti akan terus kita tingkatkan, seiring dengan perubahan persentase 30% untuk tahun 2017," ucap Jimmy.
Selain dari sisi hardware, Raymond Tedjokusumo, Chief Operating Officer SPC Mobile menambahkan jika kandungan lokal juga digenjot dari sisi pengembangan software dengan menggandeng developer lokal.
"Kita punya aplikasi semacam musik streaming yang siap rilis dalam waktu dekat," ujar Raymond.
Pengembangan tak berhenti sampai di situ, Raymond memberikan bocoran jika SPC Mobile tengah mengembangkan sistem operasi sendiri. "Kita ke depannya ingin menciptakan OS sendiri. Basisnya Android yang dimodifikasi," terang Raymond.
Sayang, Raymond enggan memberikan bocoran nama sistem operasinya itu. Hanya saja, OS nya itu akan siap rilis bersamaan dengan handset 4G SPC Mobile. (mag/ash)