"Kami sebenarnya sudah menyelesaikan desain (smartwatch) namun kami memutuskan untuk membuangnya. Kami harus tetap fokus (dalam membuat smartphone)," ujar Pete Lau, CEO OnePlus.
Bisa juga Lau dan timnya di OnePlus menyadari kalau akan sulit bersaing di pasar wearable sembari tetap menjalankan bisnis ponselnya. Di bisnis wearable sendiri, sudah ada Huawei, LG, Samsung, Motorola dan sejumlah perusahaan besar lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang, OnePlus bukanlah perusahaan besar, yang artinya mereka harus realistis dalam membuat roadmap produknya. Hal ini sangat penting karena akan jadi penentu apakah bisnis mereka akan bertahan lama ataukah akan tumbang di tengah jalan.
Lau tak mengungkap detail lebih banyak soal smartwatch OnePlus tersebut, seperti desain atau inspirasi smartwatch tersebut. Namun kemungkinan besar OS yang dipakai adalah Android Wear, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Senin (6/6/2016). (asj/ash)











































