Sayang, tak ada informasi lebih detail mengenai ponsel tersebut. Namun banyak yang percaya, perangkat tersebut kemungkinan adalah versi kloningan Nexus 6P. Jadi, sebenarnya spesifikasi yang diusungnya sama persis. Namun produsen asal China ini menjualnya sebagai produk Huawei.
Kenapa demikian? Karena Nexus 6P sejatinya sudah mendukung platform Daydream. Kalau Huawei ingin cepat merilis ponsel yang mendukung Daydream, cara paling cepat adalah dengan mengkloninng Nexus 6P.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Huawei, produsen lain yang juga sudah memastikan dukungannya terhadap Daydream adalah ZTE. Namun produsen yang satu kampung dengan Huawei ini tidak membuat ponsel, melainkan headset VR.
ZTE VR akan memiliki 9 sensor axis gyro. Di dalamnya tersemat lensa berdiameter 38 mm dan menawarkan sudut pandang hingga 96 derajat. Perangkat VR ini juga cukup ringan berkat bobotnya yang hanya sekitar 255 gram.
Sejatinya, ZTE VR dibuat untuk memberikan pengalaman VR lewat Axon 7, ponsel terbaru ZTE. Namun kalau tertarik membelinya terpisah, ZTE membanderolnya senilai 518 yuan atau sekitar Rp 1 juta. (1 yuan = Rp 2.000). (yud/rns)