Serunya Menjajal Project Tango, Augmented Reality Google
Hide Ads

Laporan dari Mountain View

Serunya Menjajal Project Tango, Augmented Reality Google

Achmad Rouzni Noor II - detikInet
Senin, 23 Mei 2016 13:32 WIB
Foto: detikINET/Achmad Rouzni Noor II
Mountain View - Bagi yang ingin mendesain sebuah ruangan, atau sekadar mendekorasi ulang rumah, nanti ada fitur baru dari Google yang bisa membantu kita lewat teknologi augmented reality.

Fitur baru ini diberi nama Project Tango. Hanya dengan mengarahkan kamera smartphone atau tablet Android kita ke dalam ruangan yang diinginkan, kita bisa jadi arsitek dadakan.

Dalam festival Google I/O 2016 di Mountain View, California, fitur ini cukup banyak diminati para developer. Bahkan mereka rela mengantre panjang untuk bisa melihat demonya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat didemokan oleh William Ito dari tim Project Tango yang ditemui detikINET di area Sandbox, handset yang digunakan baru berupa prototipe.

"Perangkat pertama yang bakal menerapkan Tango adalah handset keluaran Lenovo yang rencananya diluncurkan Juni 2016 nanti," ujarnya di sela demo.

Ia kemudian mendemokan kemampuan dari Project Tango. Misalnya, katalog dari toko perabot dan bahan bangunan bisa digunakan untuk melihat di sisi ruangan sebelah mana kompor bisa dipasang.

Atau, lewat Project Tango, pengguna bisa mengukur area tertentu di ruangan sehingga bisa tahu persis seberapa sisa ruang yang ada sebelum membeli furniture.

Ada juga kemampuan untuk melihat katalog furnitur, mencoba menempatkannya di ruangan dan langsung memesannya jika memang dirasa cocok.

Selain itu, dari sisi hiburan, Project Tango bisa digunakan untuk permainan. Dalam demo itu ditampilan kemampuan menempatkan berbagai benda interaktif ke sebuah ruangan. Termasuk sebuah keran kartun yang jika dinyalakan akan membuat ruangan tampak banjir.

Spesifikasi Perangkat

Sebuah perangkat Project Tango dikatakan memiliki beberapa perbedaan dibandingkan perangkat Android pada umumnya. Namun, Tango sendiri secara kemampuan sebenarnya sudah bakal melekat pada Android N.

Untuk perangkatnya, perbedaan paling mencolok adalah adanya sensor khusus yang dikenal dengan sebutan 6-DOF atau six degree of freedom. Lalu, kameranya harus mampu menangkap kedalaman bidang (depth of field).

Nah, Android N bakal mendukung kedua hal tersebut. Artinya, perangkat apa pun yang menggunakan Android N teorinya sudah bisa menjalankan Tango, asalkan ada kedua sensor tadi ada di dalam spesifikasinya.

Kalau mau agak teknis, tentunya ada beberapa libraries yang harus ada di dalam perangkat Android N yang menjalankan Project Tango. Misalnya untuk learning, depth dan augmented reality.

Menurut William, selama setahun terakhir, salah satu yang mereka lakukan adalah bekerjasama dengan Qualcomm untuk mengintegrasikan komponen ini ke Snapdragon.

"Mungkin, cukup dengan menggunakan Snapdragon tertentu, maka kemampuan Tango bakal langsung bisa digunakan oleh produsen perangkat," pungkasnya. (rou/ash)