Dengan ukurannya yang jauh lebih besar seharusnya bukan perkara gampang membuat sebuah truk melenggang sendirian di jalanan. Pasalnya, ukurannya yang besar bisa membahayakan pengguna jalan lain yang ada di sekitarnya.
Namun apa yang ada di pikiran tim yang sebelumnya bekerja di Google ini justru sebaliknya. Diketuai oleh Anthony Levandowski yang sempat mengembangkan mobil otonom Google, menurutnya truk otonom malah lebih masuk akal dijadikan kenyataan ketimbang mobil otonom jenis perorangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pengembangannya, Levandowski juga dibantu oleh Lior Ron yang sebelumnya menggarap Google Maps. Tim lainnya ada juga yang berasal dari Apple, Here Maps, dan Tesla. Adapun truk yang dipilih sebagai kelinci percobaan adalah bikinan Volvo.
Bahkan katanya truk otonom ini sudah mulai dijajal di jalanan Nevada. Tim menjejali truk ini dengan berbagai sensor, radar, dan kamera biasa. Jalanan Nevada sendiri dipilih karena situasinya yang terbilang sepi karena berada di tengah gurun.
Otto, startup di balik pengembangan truk otonom ini mengatakan mereka bukannya ingin membuat sebuah truk otonom, tapi lebih kepada sebuah kit yang nantinya bisa bikin truk biasa bertransformasi menjadi otonom. Meski demikian truk yang nanti bisa menggunakannya terbatas untuk yang keluaran baru saja.
Dengan cara ini Otto mengklaim temuannya bisa dibanderol lebih terjangkau ketimbang membeli sebuah truk otonom seutuhnya. Otto memang bukan satu-satunya yang mengembangkan truk otonom, produsen otomotif Daimler juga tengah melakukan misi serupa.
Malah bisa dibilang Daimler sudah lebih maju pengembangannya, sebab di awal tahun ini truk otonom garapannya sudah melakukan pengujian self-driving menjelajah Eropa. (yud/ash)











































