Peluru Mematikan Huawei untuk Samsung dan Apple
Hide Ads

Laporan dari London

Peluru Mematikan Huawei untuk Samsung dan Apple

Ardhi Suryadhi - detikInet
Jumat, 08 Apr 2016 09:41 WIB
Foto: detikcom/Ardhi Suryadhi
London - Apple dan Samsung, itulah dua vendor yang menjadi sasaran utama peluru-peluru Huawei saat meluncurkan smartphone flagship P9.

Peluru tersebut ditembakkan dari berbagai penjuru. Mulai dari soal bobot, ketipisan, layar dan tentu saja urusan kamera yang menjadi nilai jual utama Huawei P9 yang berkolaborasi dengan Leica.

Richard Yu, CEO Huawei Business Group tampil sebagai komandan utama dalam misi penyerangan Apple dan Samsung ini. Peluru pertama dilontarkan Richard dari display, dimana layar 5,2 inch P9 disebutkannya memiliki pixel per inch (ppi) lebih besar ketimbang layar 4,7 inch milik iPhone 6S, yakni 423 ppi berbanding 326 ppi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga mengungkapkan perbandingan color saturation milik P9 yang mengukir 96% vs 72% milik iPhone 6S.



Berlanjut ke urusan fisik, peluru kedua ini juga menyasar Samsung Galaxy S7. Dimana Huawei P9 yang memiliki ketebalan 6,95 mm dinyatakan lebih tipis 0,95 mm dibandingkan Galaxy S7 (ketebalan 7,9 mm) serta 0,15 mm ketimbang iPhone 6S (ketebalan (7,1 mm).    



Peluru ketiga masih soal penampilan fisik, namun berpindah ke bagian belakang. Yakni terkait tonjolan kamera di Galaxy S7 dan iPhone 6S.

"Anda bisa lihat pada kamera P9 tidak ada sama sekali tonjolan, kami mendesainnya rata dengan bagian bodi sehingga lebih menarik dari segi penampilan," ujar Richard, seraya membandingkan P9 dengan kedua pesaingnya di ranah ponsel flagship.



Memang harus diakui, jika berbicara kamera, Galaxy S7 dan iPhone 6S memiliki kualitas pengambilan gambar yang oke. Tapi ternyata dengan desain kamera utama yang masih menonjol dijadikan target serangan oleh Huawei yang coba menggoyang kursi nyaman kedua penguasa pasar ponsel dunia tersebut.

Peluru keempat datang dari segi bobot. Dimana Richard menampilkan perbandingan berat P9 yang disebut 90% lebih ringan dibandingkan Galaxy S7 serta 270% ketimbang iPhone 6S.

Selanjutnya — atau peluru kelima — dibidikkan lebih telak ke sektor kamera. Dimana fitur ini memang yang paling dijagokan oleh Huawei P9 dengan sokongan teknologi kamera Leica.

Kerja sama Huawei dan Leica menghasilkan sistem dual kamera yang unik di P9, yaitu memisahkan antara kamera RGB dan monokrom. Kamera RGB-nya dikhususkan dalam merekam warna, sementara kamera monokrom disebut punya kemampuan luar biasa dalam merekam detail gambar.

Kedua kamera itu bisa bekerja bersamaan untuk menghasilkan foto dengan detail superior, juga dengan kedalaman foto dan warna yang memuaskan. Kamera P9 juga diklaim punya performa hebat dalam kondisi low light, karena penerapan sistem dual kamera ini.

"Kami ingin membawa kamera ke level berikutnya. Maka dari itu kami menggandeng Leica yang terkenal sebagai pembuat kamera berkualitas dan premium," ujar Richard dalam acara peluncuran di Battersea Evolution, London, Inggris, yang dihadiri oleh detikINET.

Dua kamera ini masing-masing punya resolusi 12 megapixel dengan ukuran pixel sebesar 1,76 mikron, yang disertifikasi oleh Leica. Sementara kamera depannya punya resolusi 8 megapixel.

Hasil jepretannya? Nah, inilah yang dijadikan rayuan maut oleh Huawei untuk menggoyahkan hati fans Apple dan Samsung. Caranya sederhana, membandingkan hasil jepretan P9 dengan kedua produk teratas kompetitornya tersebut.

Dalam sebuah slide presentasi, Richard membandingkan kemampuan jepretan low light portrait P9 yang disebut lebih cerah dibandingkan hasil jepretan yang difoto dengan iPhone 6S.



Sebelumnya, Richard membandingkan ukuran pixel P9 yang mencapai 1,25um, yang lagi-lagi juga lebih unggul dibandingkan sang musuh utama, iPhone 6S yang 'cuma' dibekali 1,22um.

Selanjutnya ditampilkan hasil jepretan mengesankan dari kamera P9 dalam berbagai posisi: low light, landscape, bokeh, dan kondisi bergerak untuk menonjolkan kemampuan hybrid auto focus di ponsel yang bakal dilepas ke pasaran pada 16 April tersebut.

"Harus diakui jika iPhone 6S juga memiliki kamera yang bagus di low light, tp P9 jauh lebih bagus," ujar Richard.

Dan peluru keenam atau serangan terakhir datang dari kecepatan charging. Dimana baterai 3.000 mAh di P9 bisa dicharging kilat selama 10 menit dengan mengumpulkan kekuatan untuk bertelepon ria selama lebih dari 5 jam.

"180% lebih cepat dibandingkan iPhone 6S," Richard melanjutkan.
Richard Yu

Serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Huawei kepada Apple dan Samsung ini tentu punya alasan. Chengzhu Li, Vice President Handset Strategy & Business Development Huawei menyatakan dengan tegas bahwa Samsung dan Apple merupakan dua pesaing terkuat Huawei.

"Karena di produk premium, kami terbilang masih pemain baru. Sedangkan mereka (Samsung dan Apple) saat ini adalah penguasa pasar, tetapi punya pilihan terbatas. Maka dari itu kami memberikan alternatif buat user kedua brand tersebut, mereka butuh komparasi baru," jelasnya saat diwawancara sejumlah wartawan dalam kesempatan berbeda.

Chengzhu bahkan berani menyebut jika suatu saat Huawei akan menyalip Samsung dan Apple di persaingan ponsel dunia. Hanya saja diakui jika misi itu sulit dilakukan, namun bukan berarti hal mustahil.

"Kami akan memperkaya strategi kami selangkah demi selangkah. Dan untuk setiap produk kami ingin mendapatkan lebih, karena kami ingin setiap produk Huawei jadi yang terbaik dan melayani pelanggan yang telah membeli produk tersebut untuk selamanya dengan layanan purna jual terbaik," paparnya.

"Kami ingin menyentuh pelanggan dan potensial pelanggan. Mungkin 6 tahun atau 4 tahun lagi kami bisa menjadi nomor satu atau nomor dua. Saya tak tahu, yang pasti kami terus bekerja keras setiap harinya," Chengzhu menandaskan. (ash/fyk)