Ini terbukti dari riset GfK Indonesia dengan tajuk Mobile Apps Market Study Indonesia yang menunjukkan kalau 92% pengguna masih mengunduh aplikasi ini, sementara aplikasi sejenis lain seperti WhatsApp hanya diunduh oleh 64,40% responden survei.
"Meski perangkat BlackBerry sudah jarang digunakan, ternyata BBM terlihat di sini masih sangat banyak digunakan oleh pengguna smartphone," ujar Iwan Setiawan, Marketing Manager Baidu Indonesia, di Jakarta, Kamis (7/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kategori instant messaging sendiri dibanding kategori lain berada di posisi kedua sebagai aplikasi yang paling banyak diunduh oleh para responden, tepatnya sebanyak 27% responden. Di posisi pertama ada kategori game yang diunduh oleh 38% responden.
Meski paling banyak diunduh, aplikasi jenis ini jugalah yang paling sering dihapus oleh para responden, tak sampai sebulan setelah diunduh. Yaitu game sebesar 50%, instant messaging atau komunikasi sebanyak 29%.
BlackBerry mulai memikat pengguna di Indonesia sepertinya sekitar tahun 2006 dan mencapai puncaknya di 2008 sampai beberapa tahun setelahnya. BlackBerry jadi smartphone terpopuler di sini, salah satunya karena kehadiran BBM.
Wajar saja, BBM kala itu belum ada saingannya. WhatsApp dan layanan sejenisnya belum begitu dikenal. Kemudian saat popularitas BlackBerry mulai meredup, mereka pun 'melepas' BBM ke platform lain. (asj/fyk)
