Layar smartphone rupanya memendarkan cahaya biru. Sehingga kita dapat melihat layar meski di bawah terik sinar matahari. Tapi ketika malam, cahaya tersebut malah membuat otak bingung.
Pasalnya cahaya tersebut meniru sinar matahari. Akibatnya otak tidak memproduksi melatonin yakni hormon yang memberikan tubuh isyarat 'waktunya tidur'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Tech Insider, Kamis (7/4/2016), jika menggunakan desktop atau notebook dapat menggunakan aplikasi f.lux untuk menonaktifkan cahaya biru pada layar. Tapi aplikasi ini tidak dapat digunakan pada iPhone.
![]() |
Untungnya sejak update iOS 9.3 tersedia fitur Night Shift. Kita dapat dengan mudah mengatur kapan fitur ini dapat aktif di malam hari.
Ketika Night Shift diaktifkan, layar seketika lebih menguning. Sehingga mata akan tetap merasa nyaman saat memandang layar iPhone.
Namun menurut ilmuwan yang meneliti tidur, adanya Night Shift tidak akan maksimal jika pengguna tidak mengubah kebiasaan saat menggunakan ponsel di malam hari. Mata akan tetap terjaga melihat posting terbaru di media sosial atau email yang masuk.
Karena itu disarankan agar sebisa mungkin menjauhkan ponsel dari tempat tidur. Atau bila pun harus berada di samping kita sepanjang waktu, sebaiknya mengaktifkan mode pesawat. Sehingga kita tidak tergoda untuk terus men-scroll halaman media sosial. (afr/fyk)